Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pihaknya akan berusaha mendapatkan tank M1A2 Abrams dari Amerika guna mempertahankan pulau itu jika terjadi konflik dengan China.
“Selat Taiwan sangat mungkin menggantikan Semenanjung Korea sebagai titik api terpanas di kawasan ini,” kata Menteri Pertahanan Nasional Yen Teh-fa di panel tersebut Senin 30 April 2018 sebagaimana dilaporkan South China Morning Post.
Tank M1A2 Abrams menurutnya berada dalam daftar prioritas Departemen Pertahanan Taiwan sebagai garis pertahanan terakhir dalam konflik dengan China daratan. “Menanggapi situasi yang berubah, militer Taiwan juga meningkatkan kesiapan tempurnya,” kata Yen.
M1A2 Abrams adalah salah satu tank tercanggih di dunia. Military Today menempatkan tank ini sebagai tiga tank terbaik di dunia di bawah Leopard 2A7 Jerman dan K2 Black Panther Korea Selatan. Sementara tidak ada satupun tank China yang masuk dalam daftar 10 besar.
Bulan lalu, Taiwan mengumumkan rencana untuk pembelanjaan pertahanan yang lebih besar pada tahun 2018 ketika ketegangan dengan Beijing telah meningkat sejak Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menjabat pada tahun 2016 dan menolak untuk meratifikasi konsensus 1992 yang mengakui “Satu Cina.” Beijing sejak itu menyuarakan kekhawatiran bahwa ini dapat menyebabkan deklarasi kemerdekaan oleh pulau otonom tersebut.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae In dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu pekan lalu dalam sebuah peristiwa bersejarah di sepanjang zona demiliterisasi di mana mereka setuju untuk mengejar perdamaian.
Kim dan Presiden Amerika Donald Trump diperkirakan juga akan mengadakan KTT sendiri dalam beberapa minggu mendatang. Dalam pertemuan tersebut Trump diperkirakan akan mencapai kesepakatan untuk menghapuskan hulu ledak nuklir negara tersebut.