Ranjau adalah ninja peperangan: diam dan mematikan. Senjata licik yang sangat efektif tidak hanya untuk merusak tetapi juga untuk menebarkan ketakutan dan ketidakpastian. Satu lagi kelebihan senjata ini adalah harganya yang murah
Ranjau laut terutama sudah terbukti sangat ampuh. Dijatuhkan dari udara oleh Amerika di perairan Jepang pada tahun 1945 dengan sandi Operation Starvation, ranjau telah menjadi kekuatan mengerikan dalam menenggelamkan kapal Jepang di bulan-bulan terakhir perang.
Tebaran ranjau pada 1972 di pelabuhan Haiphong telah mendorong mendorong Vietnam Utara ke meja perdamaian, sementara jebakan bawah air Saddam Hussein mengancam supremasi angkatan laut Aneruja saat Desert Storm.
“Pada bulan Februari 1991 Angkatan Laut kehilangan komando laut di Teluk Arab ketika lebih dari seribu ranjau ditaburkan oleh pasukan Irak. Dua kapal Angkatan Laut rusak berat dan komandan membatalkan serangan amfibi karena takut ada korban lebih besar, “kata seorang sejarawan perang ranjau Angkatan Laut AS .
Dan pada September 2014 lalu sebuah bomber B-52H yang terbang tinggi menjatuhkan ranjau laut Quickstrike. Sesuatu yang luar biasa terjadi bukannya jatuh ke bawah tetapi ranjau meluncur 40 mil laut dari titik peluncuran. Alasannya? Ranjau itu memiliki sayap.
Ini adalah senjata hybrid yang merupakan kombinasi dari ranjau Quickstrike dan JDAM, atau Joint Direct Attack Munition, konsep cerdas yang menggabungkan sirip dan bimbingan GPS untuk bom bodoh, sehingga mengubahnya menjadi bom curah dipandu.
Ranjau Quickstrike ini telah dilengkapi dengan JSAM-ER, yang memungkinkan untuk meluncur jarak jauh. Senjata baru yang disebut dengan GBU-62B (V-1) / B Quickstrike-ER, memiliki jangkauan 40 mil laut ketika diluncurkan dari ketinggian 35.000 kaki.
“Upaya ini menandai kemajuan pertama dalam teknik pengiriman ranjau udara sejak tahun 1943, dan menunjukkan kemampuan yang secara substansial mengubah potensi ranjau udara di lingkungan ancaman,” tulis Kolonel Michael Pietrucha dari Angkatan Udara AS dalam sebuah artikel di Air & Space Power Journal .