Site icon

Indonesia Nego Ulang Program Jet Tempur KF-X

IHS Jane

Masalah di seputar program pembangunan jet tempur bersama Indonesia-Korea Selatan semakin tak bisa dibantah. Kementerian Pertahanan saat ini tengah menegosiasi ulang terkait dengan program pembangunan pesawat tempur yang dikenal sebagai Korean Fighter Xperiment atau Indonesia Fighter Xperiment (KF-X/IF-X).

“Negosiasi ulang tersebut dilakukan untuk memperjelas keuntungan yang didapat bagi Indonesia karena program ini menggunakan dana APBN,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI Brigjen TNI Totok Sugiharto di Kantor Kemhan, Jakarta, Senin 20 April 2018.

Negosiasi ulang itu juga dilakukan lantaran Indonesia hanya bisa memproduksi. Namun, tidak dapat melakukan penjualan kepada siapa pun.

Menurut dia, MoU antara kedua negara yang sudah terbina sejak 2012 belum dirasakan menguntungkan, terlebih ada campur tangan negara adikuasa yang membatasi program riset pembuatan pesawat tempur.

Selain itu, beberapa peralatan yang diperuntukkan IF-X, tidak diberikan kepada Indonesia. Padahal, untuk transfer teknologi dan semua peralatan yang ada di KF-X bisa dibuat di Indonesia. “Harus saling menguntungkan antara Korea Selatan dan Indonesia,” katanya.

Dalam program KF-X/IF-X itu, pemerintah Indonesia berkontribusi menyediakan dana sebanyak 20 persen dari total biaya riset.

Ia memperkirakan pemerintah akan menggelontorkan dana hingga sebesar 1,5 juta dolar Amerika Serikat hingga pesawat tempur terbang perdana pada tahun 2026.

Dengan anggaran yang besar tersebut, Kemhan ingin berhati-hati dan fokus agar ke depannya sehingga kebutuhan pesawat tempur tidak tergantung negara lain.

Untuk persiapan kemandirian Indonesia dalam memproduksi pesawat tempur, tambah dia, Pemerintah mengucurkan penyertaan modal negara kepada PT DI untuk membangun fasilitas pembuatan pesawat tempur.

Sebelumnya, Duta Besar Republik Korea Selatan untuk Indonesia Kim-Chang-beom menyatakan bahwa Korea Selatan dan Indonesia terus melanjutkan pengembangan proyek pesawat tempur generasi 4.5 KFX/IFX.

Duta Besar Kim dalam sesi wawancara khusus dengan Antara di Jakarta, Kamis (19-4-2018), mengungkapkan bahwa KF-X/IF-X adalah proyek kerja sama jangka panjang antarpemerintah yang telah berlangsung dengan cukup lancar.

Pemerintah Korea Selatan memiliki hubungan yang dekat dengan Menhan Ryamizard Ryacudu dan terus berkonsultasi dalam pengembangan proyek pesawat tempur KF-X/IF-X yang bisa mengakomodasi kemampuan siluman, atau tidak terdeteksi oleh radar itu.

“Sejauh yang saya tahu, keseluruhan presentasi berjalan dengan baik dan saya belum mendengar adanya keputusan resmi terkait dengan pengunduran diri dari proyek yang sedang berlangsung ini,” kata Kim.

Exit mobile version