Bertahun-Tahun Mangkrak, F-4 Iran Kembali Terbang

Bertahun-Tahun Mangkrak, F-4 Iran Kembali Terbang

Iran terus berjuang untuk mempertahankan armada jet tempur tua mereka. Salah satunya F-4 Phantom II yang dibeli Iran dari Amerika sebelum revolusi meletus.

Terakhir para teknisi di Pangkalan Udara Shahid Lashkari Mehrabad berhasil kembali menerbangkan sebuah jet tempur F-4 yang sudah bertahun-tahun tidak bisa terbang.

Surat kabar Iran Mehr News melaporkan Minggu 29 April 2018, jet proses perombakan pesawat memakan 18 bulan (1,5 tahun) dan total kerja 18.000 jam. Jet bergabung dengan armada operasional Angkatan Udara setelah tes akhir yang sukses.

Sebelumnya pada bulan Februari, Iran juga merombak tiga jet termasuk pesawat tempur F-14 dan F-7, serta PC7 Turbo Trainer.

Menurut komandan Pangkalan Udara Shahid Babaei, Mohammad Jafar Tak, keberhasilan melakukan perombakan pesawat terbang menunjukkan bahwa upaya musuh untuk menjatuhkan sanksi dalam upaya melemahkan kemampuan pertahanan negara telah sia-sia.

Seperti diketahui setelah revolusi Iran, hubungan Teheran dengan Washington berubah total dari semula sekutu dekat menjadi musuh bebuyutan. Situasi semakin memburuk ketika Iran kemudian mengembangkan nuklirnya.

Berbagai negara di dunia, karena tekanan Amerika, telah melakukan embargo besar-besaran terhadap Iran, terutama dalam hal penjualan senjata. Hal ini memaksa Iran harus bekerja keras untuk mempertahankan kekuatan mereka. Salah satunya dengan mempertahankan jet-jet tua agar bisa tetap terbang.

Selain mengembangkan kemampuan sendiri, Iran berusaha untuk mendapatkan suku cadang dari pasar gelap untuk mendukung pesawat mereka.

Selain F-4, Iran juga menjadi satu-satunya negara di luar Amerika yang memiliki armada jet tempur F-14. Pesawat ini masih terbang meski Amerika telah mempensiunnya dari Angkatan Laut.