Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam KTT antar-Korea berjanji untuk menghindari penggunaan kekuatan bersenjata di masa depan dan mendesak untuk mencegah pertumpahan darah antar bangsa Korea. Kim Jong-Un juga mengatakan bahwa ia bertekad untuk menutup situs uji coba nuklir Punggye-ri bulan depan.
“Kami tidak akan mengulangi sejarah sedih Perang Korea. Orang tidak dapat membiarkan pertumpahan darah bangsa Korea terjadi lagi. Saya menegaskan bahwa saya tidak akan menggunakan kekerasan,” kata seorang juru bicara kantor kepresidenan Korea Selatan mengutip Kim Minggu 29 April 2018.
Menurut kantor kepresidenan Korea Selatan, pemimpin Korea Utara berjanji untuk mengundang para ahli internasional untuk memantau penutupan tempat uji coba nuklir.
Kim Jong-Un sebagaimana dikutip juru bicara tersebut mengatakan memiliki senjata nuklir tidak lagi masuk akal jika perjanjian untuk mengakhiri perang dengan Amerika Serikat tercapai.
“Jika pertemuan kita dengan Amerika Serikat akan sering terjadi, dan kepercayaan akan dibangun dan kesepakatan tentang integritas dan mengakhiri perang tercapai, mengapa kita harus memiliki senjata nuklir dan hidup dalam kondisi yang sulit?” tambah juru bicara itu.
Kim Jong Un juga mengatakan pada KTT antar Korea bahwa ia bertekad untuk menutup situs uji coba nuklir Punggye-ri bulan depan.
“Korea Utara akan menutup situs nuklirnya pada bulan Mei. Untuk memastikan transparansi bagi komunitas internasional kami bermaksud mengundang para ahli dan wartawan ke Korea Utara,” kata juru bicara itu.Selain itu, para pemimpin kedua Korea juga sepakat untuk mengadopsi zona waktu yang sama.
Pada hari Jumat, Kim dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengadakan pertemuan bersejarah di desa gencatan senjata Panmunjom. Kedua pemimpin menandatangani deklarasi bersama, menyetujui untuk mengambil langkah-langkah guna mendukung upaya internasional untuk denuklirisasi Semenanjung Korea dan melanjutkan dengan program reuni untuk keluarga Korea yang terpisah.