Korps Marinir Amerika Serikat mengingingkan untuk bisa memiliki helikopter buatan Rusia terutama M-24 Hind atau helikopter transportasi Mi-17 Hip.
Marinir menilai dua helikopter ini memiliki kemampuan yang cukup baik hingga memiliki mereka akan bisa digunakan sebagai aggressor sebagai bagian dari pelatihan. Helikopter buatan Rusia tersebut mampu menggunakan pod pelacakan yang kompatibel dengan berbagai pelatihan di Yuma, Arizona.
“Helikopter serangan, karena ukurannya, profil penerbangan, kemampuan menembak dan manuver defensif, merupakan ancaman unik yang menciptakan kekuatan oposisi yang realistis, berbeda dan kredibel,” demikian pernyataan Marinir yang dikutip Marine Times Sabtu 28 April 2018.
Helikopter serangan dimaksudkan untuk digunakan untuk menjadi aggressor dengan peran mengganggu Marinir ketika sedang melakukan misi dukungan udara, misi artileri dan pertahanan udara. Selain itu, juga untuk melakukan latihan lain seperti pengumpulan intelijen.
Sebagai aggressor helikopter Rusia ini akan diadu dengan pesawat sayap tetap dan helikopter, serta pangkalan operasi ke depan, pangkalan pengisian bahan bakar dan unit artileri anti-pesawat.
“Ruang lingkup dari upaya ini adalah untuk memberikan sosialisasi karakteristik penerbangan, kemampuan dan keterbatasan dari pesawat sayap putar asing yang bermusuhan,” tambah pernyataan tersebut.
“Kemampuan itu akan dicapai dengan memiliki akses ke dua pesawat asing yang disediakan oleh kontraktor asing yang akan berpartisipasi dalam acara latihan tertentu sebagai bagian dari kekuatan lawan yang realistis.”

Kontraktor yang nanti dipilih harus menyediakan tidak lebih dari 40 jam penerbangan di bawah peraturan penerbangan siang dan peraturan penerbangan visual, untuk maksimal lima latihan yang mungkin dilakukan setiap tahun.
Dalam permintaan tersebut, Marinir juga menginginkan pesawat sayap tetap asing. Selain itu, kontraktor harus menyediakan pembelajaran tentang pesawat asing.
Kedua helikopter yang diiginkan Marinir ini dibangun Mil Helicopter Plant Moscow dan terutama digunakan oleh pasukan militer Rusia, serta beberapa pemerintah yang kebanyakan berseberangan dengan Amerika seperti Kuba dan Korea Utara. Namun juga banyak negara yang memiliki hubungan baik dengan Washington memiliki helikopter buatan Rusia ini seperti Ukraina, Irak dan Afghanistan.
Penggunaan aggressor ke dalam latihan menggarisbawahi misi militer untuk fokus untuk melawan kekuatan besar setelah sejak Perang Dingin selesai, Amerika lebih banyak perang melawan kelompok bersenjata bukan negara seperti Taliban dan ISIS yang tidak memiliki senjata canggih.