Kapal Selam KRI Ardadedali Segera Tiba, Apa Arti Ardadedali?
KRI Ardadedali-404

Kapal Selam KRI Ardadedali Segera Tiba, Apa Arti Ardadedali?

Angkatan Laut Indonesia akan segera menerima kapal selam Kelas Chang Bogo kedua yang dibangun Korea Selatan dan merupakan kapal selam keempat yang akan menjadi kekuatan penting bawah gelombang Indonesia.

Kapal dengan nomor lambung 404 ini masih meneruskan tradisi lama dalam penamaan yakni menggunakan senjata yang ada di jagat pewayangan.

KRI Cakra diambil dari nama pusaka legendaris milik Bathara Kresna, KRI Nanggala berasal dari pusaka Prabu Baladewa dan KRI Nagapasa adalah pusaka panah Indrajit yang merupakan adik Rahwana. Nagapasa dikenal sebagai panah ampuh karena bisa mengeluarkan seribu naga.

Lantas diambil dari pusaka siapa KRI Ardadedali? Ardadedali diambil dari Ardhadhedhali yang merupakan senjata panah milik Arjuna. Putra ketiga Pandawa ini memang dikenal memiliki banyak pusaka terutama panah.

Ardhadhedhali merupakan senjata unik yang berujung seperti burung dan berjiwa. Waktu dilepaskan kepada musuh, paruh burung itu mematuk orang yang ditujunya.

Tetapi senjata ini tak mau ditujukan kepada kerabat Pandawa. Maka dalam lakon Gambiranom, dimana Bambang Irawan menjadi raja, senjata tersebut dilepaskan kepada Arjuna oleh Prabu Gambiranom dan yang merasa kesakitan justru senjata itu.

Paruhnya pedih serasa tercabut. Setelah senjata itu datang menghadap kepada Dewi Ulupi, ibu Bambang Irawan, bersabdalah putri itu bahwa perbuatan senjata itu merasa sakit karena yang dipatuknya adalah darah Pandawa. Maka diusaplah senjata itu dengan kain Dewi Ulupi dan sembuhlah seketika.

Kapal Selam serang Kelas Chang Bogo sejauh ini baru ada dalam pelayanan dengan Angkatan Laut Korea Selatan yang disusul Indonesia. Sebenarnya asal usul kapal selam ini adalah dari Jerman.

Korea Selatan membangun dengan versi lisensi dari Type 209-1200 Jerman. Awalnya dikembangkan oleh Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW), Kelas Chang Bogo dibangun oleh Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).

Pada Desember 2011, DSME mendapat kontrak senilai US$1,1 miliar dari Departemen Pertahanan Indonesia untuk pengiriman tiga kapal selam kelas Chang Bogo ditingkatkan untuk Angkatan Laut Indonesia. Jadi kapal ini dipesan pada era pemerintahan SBY, bukan Joko Widodo.

Dalam kontrak tersebut dua kapal selam akan dibangun di Korea Selatan dengan mengajak PT PAL Indonesia, sedangkan kapal ketiga akan dilengkapi di galangan kapal PT Pal di Surabaya.

Kapal Selam Kelas Chang Bogo menggabungkan desain lambung tunggal dari Type 209/1200. Kapal selam dirancang untuk melakukan operasi dengan tingkat kebisingan rendah.

Setiap kapal selam dilengkapi dengan sistem otomatis, untuk mengurangi beban kerja awak. Kapal selam memiliki panjang 56 meter, lebar 6.2m dan draft 5.5m. Bobot perpindahan kapal saat terendam adalah 1,285 tpn. Kapal Selam Kelas Chang Bogo dapat dilengkapi dengan 33 awak.