Erdogan: Amerika Menolak Jual Senjata ke Kami, Tapi Memberikan Gratis ke Teroris
Erdogan

Erdogan: Amerika Menolak Jual Senjata ke Kami, Tapi Memberikan Gratis ke Teroris

Presiden Turki menyebut sekitar 5.000 truk yang semuanya penuh dengan persenjataan telah dikirim ke Suriah utara. Senjata-senjata itu diberikan Amerika secar gratis kepada Pasukan Kurdi.

Berbicara kepada saluran berita NTV Turki Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Amerika dan sekutunya menolak menjual senjata ke Ankara sementara memilih untuk memberikannya kepada pasukan Kurdi secara gratis.

“Kami tidak dapat membeli senjata dari Amerika dengan uang kami, tetapi sayangnya, pasukan Amerika dan pasukan koalisi memberikan senjata-senjata, amunisi, kepada organisasi teroris secara gratis,” katanya Sabtu 21 April 2018.  Dia menegaskan bahwa ancaman itu sebagian besar berasal dari apa yang ia sebut “mitra strategis”.

Erdogan melanjutkan dengan mengatakan bahwa Washington terus mempersenjatai militan di Suriah, dengan mengirim konvoi penuh senjata ke sana. Sebagai contoh, menurut dia, Amerika mengirim 5.000 truk bermuatan senjata ke bagian utara negara yang diperangi.

Amerika memandang Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) sebagai sekutu di Suriah, dan lebih tepatnya, bagian bagian dari apa yang disebut Syrian Democratic Forces (SDF) yang dilatih dan dipersenjatai Amerika.

Desember lalu, Presiden Amerika Donald Trump menyetujui menyediakan senjata senilai US$ 393 juta kepada apa yang disebut Washington sebagai mitra di Suriah dengan YPG menjadi salah satu dari mereka.

Tak lama setelah itu, Amerika mengumumkan niatnya untuk membentuk sebuah batalion yang terdiri dari sekitar 30.000 orang untuk dikerahkan di sepanjang perbatasan Turki.

Langkah itu disambut dengan kemarahan sepenuhnya oleh pihak Turki yang pada 20 Januari meluncurkan operasi militer Olive Branch untuk mengusir pasukan SDF dari daerah-daerah di Suriah utara dekat perbatasan Turki.

Ankara mengakui kelompok itu berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap sebagai organisasi teror oleh Amerika, Uni Eropa dan Turki.