Saat menyerang Suriah 14 April 2018, Prancis ternyata mengalami masalah sehingga terpaksa menggunakan rencana B yang telah disiapkan.
Masalah muncul ketika kapal fregat multimission Prancis Acquitaine yang seharusnya menjadi kapal serangan utama gagal menembakkan salvo tiga rudal jelajah untuk memukul target. Akhirnya Prancis kemudian menjalankan cadangan.
Serangan akhirnya dilakukan oleh kapal frigat Languedoc yang memang disiapkan sebagai cadangan. “Salvo pertama tidak menyala,” kata Kolonel Angkatan Darat Patrick Steiger, juru bicara Kepala Staf Gabungan Perancis, kepada Defense News pada 18 April.
Misi itu adalah pertama kalinya Perancis menembakkan rudal jelajah angkatan lautnya, senjata yang sampai saat itu hanya Inggris dan Amerika yang menembakkan dalam perang.
Peluncuran oleh sebuah kapal cadangan merupakan bagian dari pendekatan “redundansi” yang menjadi standar Prancis.
“Semua target terpukul. Efek militer diperoleh dan hal itu menyebabkan para komandan memutuskan tidak perlu melakukan serangan kedua dengan rudal angkatan laut,” jelasnya. Tidak diketahui apa yang menyebabkan masalah teknis, tetapi masalah kegagalan itu akan diselidiki.
Angkatan Laut Prancis dan MBDA, pabrikan rudal itu, tidak segera memberi jawaban ketika dimintai komentar.
Sebuah newsletter, Lettre A, melaporkan “hambatan teknis” telah mencegah peluncuran pertama yang direncanakan.
Sementara serangan dengan menggunakan jet tempur Prancis juga ada yang sedikit aneh. Lima jet tempur Rafale yang terbang dalam serangan tersebut masing-masing membawa dua rudal jelajah Scalp, tetapi satu rudal tidak ditembakkan.
Juru bicara militer Prancis menolak mengomentari mengapa Angkatan Udara Prancis tidak menembakkan rudal jelajah ke-10 tersebut. Demikian juga Angkatan Udara Prancis.
Tiga kapal dan sembilan rudal jelajah adalah kontribusi Prancis dari total 105 rudal jarak jauh yang ditembakkan oleh Inggris, Prancis dan AS di pagi hari 14 April. Serangan ini dilakukan setelah mereka meyakini Suriah menggunakan senjata kimia yang menyebabkan kematian puluhan warga sipil.
Angkatan Laut Prancis mengerahkan tiga fregat multimisi di misi ini yakni Acquitaine, Auvergne dan Languedoc.