Turki dipastikan akan mendapat sejumlah sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia. Ini adalah sistem canggih yang tentu saja penuh dengan rahasia tingkat tinggi.
Penjualan ke Ankara terkesan istimewa mengingat Turki adalah salah satu anggota NATO. Rusia tentu saja tidak akan sembarangan melepas sejumlah rahasia ke Turki agar detil dari teknologi tersebut tidak jatuh ke negara-negara yang selama ini memiliki hubungan tidak nyaman dengan Moskow.
Kontrak pertama akan memberikan dua S-400 ke Turki dengan ilai US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp34 triliun dan Rusia akan mulai memasok Turki dengan sistem anti-rudal mulai Juli tahun depan.
Apa yang dijual?
Setiap baterai mencakup empat instalasi peluncuran dengan masing-masing empat rudal. Oleh karena itu, secara total, setiap baterai memiliki 16 rudal yang mampu menembak jatuh jet tempur dan rudal jelajah pada jarak 200 km.
Kemampuan ini ini tidak memperhitungkan set tempur cadangan yang juga termasuk dalam kontrak dan akan ditempatkan di medan perang. Selain itu, kontrak termasuk mesin pengisian transportasi, stasiun radar, pos komando, dan serangkaian kendaraan pendukung.
Rusia juga setuju untuk memberikan sebagian teknologi kepada mitranya, Turki dan membuka perusahaan di tanah Turki.
Kepala Kantor Pers Rosoboronexport – Vyacheslav Davydenko – memberi tahu bahwa detail kontrak itu sepenuhnya rahasia.
“Mesin sistem S-400 pertama akan tiba di Turki pada pertengahan 2019. Hanya ada sedikit waktu karena kami setuju untuk mengurangi waktu pengiriman dan mengirim pengiriman pertama tahun depan. Pada saat ini, sayangnya, tidak mungkin membuka pabrik. Kami kemungkinan besar akan memberikan sebagian produksi kepada mitra kami di awal tahun 2020-an, ” katanya sebagaimana dikutip Rusia Beyond.
Dia mengatakan bagian dari teknologi S-400 yang akan diberikan Rusia kepada Turki adalah masalah hubungan bilateral negara-negara. “Ini akan diputuskan tidak hanya pada tingkat komersial antara produsen dan klien, tetapi juga pada tingkat politik. Ini akan segera jelas, ”tambahnya.
Apa Yang Tidak Mungkin Dibagi Rusia?
Menurut pendapat analis militer TASS, Victor Litovkin, Rusia bersedia membuka beberapa perusahaan kecil di Turki yang akan memproduksi komponen dan elektronik kecil untuk S-400. Tetapi Moskow tidak akan berbagi rahasia terbesar dari sistem tersebut.
“Kami tidak akan memberi mereka ‘filling, ’serta sistem kode elektronik. Pemeliharaan teknis skala besar akan dilakukan di Rusia di pabrik Almaz-Anteya, ”tambah Litovkin.
Kode akses dan “pengisian” yang tidak ingin diungkapkan oleh Rusia terutama berkaitan dengan sistem pendeteksi “teman atau lawan”.
“Ini akan menjadi sistem buatan Rusia. Kami tidak akan mengungkapkan kata sandi dan kami tidak akan mengizinkan siapa pun memprogram ulang, ”kata analis tersebut.
Rudal untuk sistem ini juga akan diproduksi di Rusia, dari mana Turki akan membelinya. “Membuka produksi seperti itu mahal dan menghabiskan waktu. Lebih jauh lagi, para pemimpin Rusia mungkin tidak mau berbagi beberapa rahasia paling berharga mereka tentang penciptaan rudal yang saat ini dianggap merupakan yang terbaik di dunia, ” kata Litovkin.
