Sebuah rudal jelajah tak dikenal muncul dalam parade Hari Tentara Iran yang digelar Rabu 18 April 2018. Ditandai dengan inisial dari Angkatan Udara Republik Islam Iran, rudal itu memiliki sirip trapezoidal grid yang paling sering digunakan pada rudal Amerika Serikat. Rudal juga dilengkapi dengan sistem pencari yang ada di ujungnya.
Menurut Ian Williams, Direktur Asosiasi Proyek Pertahanan Rudal CSIS misil misterius dilengkapi dengan semacam panduan yang bisa jadi adalah inframerah atau pencari TV.
Selama pawai, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan negara akan memproduksi atau memperoleh senjata yang mereka butuhkan tanpa menunggu persetujuan dari masyarakat internasional.
Rouhani kemungkinan juga mengacu pada program rudal balistik kontroversial Iran, yang juga dipamerkan selama pawai.
Iran meluncurkan sistem pertahanan rudal yang ditingkatkan yang disebut Kamin-2, yang dirancang untuk melibatkan ancaman ketinggian rendah, termasuk berbagai drone dan pesawat terbang rendah.
Meskipun meluncurkan senjata baru, Rouhani meyakinkan tetangga Iran “senjata kami tidak melawan Anda, itu untuk pencegahan.”
“Kami tidak tinggal di wilayah normal, dan kami melihat kekuatan invasi telah membangun pangkalan di sekitar kami,” katanya.
Masih harus dilihat bagaimana aktor regional akan menanggapi teknologi baru ini. Baru-baru ini, Iran telah mendapat tekanan dari Inggris, Prancis dan Jerman, yang mengajukan sanksi baru terhadap Iran dalam upaya untuk meyakinkan Presiden Amerika Donald Trump agar mempertahankan kesepakatan nuklir 2015
