Sistem Pertahanan udara Suriah kembali menanggapi serangan rudal terhadap yang menargetkan pangkalan udara Shayrat di Homs Senin 16 April 2018 malam.
Televisi pemerintah Suriah melaporkan rudal ditembak jatuh oleh pertahanan udara negara itu. Televisi negara memperlihatkan gambar-gambar tembakan rudal di udara di atas pangkalan udara.
Belum diketahui siapa yang melakukan serangan rudal tersebut. Pentagon mengatakan tidak ada aktivitas militer AS di daerah itu pada saat itu.
“Tidak ada aktivitas militer Amerika di daerah itu pada saat ini,” kata juru bicara Pentagon, Eric Pahon. “Kami tidak memiliki detail tambahan untuk disediakan.”
Selain itu, unit media milisi Hizbullah mengatakan pada hari Selasa pertahanan udara Suriah telah mencegat tiga rudal yang ditujukan ke bandara militer Dumai, timur laut Damaskus.
Namun media pemerintah Suriah tidak menyebutkan serangan di Dumair. Pasukan oposisi mengatakan bahwa Bandara Dumair telah digunakan dalam kampanye militer untuk merebut Ghouta timur.
Laporan serangan terbaru ini datang setelah pasukan Amerika, Inggris dan Prancis menyerang tiga situs di Suriah pada Sabtu pagi sebagai tanggapan atas serangan kimia di pinggiran Damaskus yang menyebabkan puluhan orang tewas.
Pangkalan udara Shayrat tahun lalu menjadi target serangan rudal jelajah Amerika sebagai tanggapan terhadap serangan kimia yang menewaskan sedikitnya 70 orang, termasuk anak-anak, di kota Khan Khanikun yang dikuasai pemberontak.
Israel telah menyerang lokasi tentara Suriah berkali-kali selama konflik, menggempur konvoi dan pangkalan milisi yang didukung Iran yang berperang bersama pasukan Presiden Suriah Bashar al Assad.
Ditanya tentang serangan rudal itu, seorang juru bicara militer Israel mengatakan, “Kami tidak berkomentar tentang laporan semacam itu.”
Awal bulan ini, tujuh personil militer Iran tewas dalam serangan udara di pangkalan udara T4 Suriah di Homs. Suriah dan sekutu utamanya Iran dan Rusia menyalahkan Israel atas serangan itu. Israel tidak mengkonfirmasi atau menyangkal serangan itu.