Washington meminta Seoul untuk berbagi biaya penggelaran aset strategis Amerika di sekitar Semenanjung Korea. Seorang pejabat dengan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan permintaan ini memicu kekhawatiran akan memberi beban keuangan yang lebih tinggi karena pemerintahan Donald Trump mendorong sekutu untuk membayar lebih untuk pertahanan mereka.
Pejabat yang berbicara kepada wartawan dengan kondisi anonimitas, mengatakan bahwa pernyataan itu dibuat selama putaran kedua diskusi untuk pembaruan perjanjian pembagian biaya untuk mempertahankan pasukan Amerika di Korea Selatan. Pertemuan itu diadakan di Pulau Jeju pada Rabu 12 April 2018 hingga Kamis lalu.
“Pemerintah [Korea Selatan] menekankan bahwa perjanjian pembagian biaya adalah tentang mempertahankan pasukan Amerika di Korea Selatan,” kata sumber sebagaimana dikutip Korea Joongang Daily.
Militer Amerika secara bergilir menyebarkan aset strategis termasuk kapal induk dan kapal selam bertenaga nuklir ke Korea Selatan untuk menahan provokasi dari Korea Utara. Selama ini biaya yang ditanggung Amerika.
Pejabat pemerintah Korea Selatan lainnya mengatakan Seoul menentang gagasan pembagian biaya karena pengerahan aset strategis Washington melayani kepentingan Amerika untuk mendapatkan pengaruh di Asia Timur Laut dan tidak hanya melindungi Korea Selatan sebagai sekutunya.
Tidak diketahui secara pasti berapa banyak yang dibayarkan Amerika untuk penyebaran aset militer tersebut, tetapi para ahli memperkirakan bahwa biayanya sekitar US$ 5,6 juta atau sekitar Rp77 miliar hanya untuk sekali penerbangan pembom ke Korea Selatan.
Mengenai apakah Amerika juga meminta Korea Selatan untuk membayar lebih mahal untuk perisai rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Seongju County, Gyeongsang Utara, sumber Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa masalah itu tidak dibahas minggu lalu.
Kedua negara sepakat bahwa Amerika akan menanggung biaya penyebaran THAAD sementara Selatan akan menyediakan lahan dan infrastruktur. Tetapi Menteri Pertahanan Nasional Korea Selatan Song Young-moo mengatakan pada Februari lalu bahwa Seoul sedang “menyiapkan strategi” jika Washington mencoba untuk membalikkan keadaan dan meminta negara menutupi biaya penyebaran juga.
Special Measures Agreement (SMA), atau kesepakatan pembagian biaya multi-tahun di bawah a multi- Status of Forces Agreement (SOFA) menetapkan kontribusi apa yang dipenuhi Seoul terkait biaya non-personil yang terkait dengan menjaga pasukan Amerika di negara tersebut.
Sejak 1991, kedua negara telah melakukan negosiasi untuk memutuskan kontribusi Seoul. Berdasarkan perjanjian lima tahun saat ini yang ditetapkan akan berakhir pada 31 Desember, Seoul telah setuju untuk membayar sekitar 920 miliar won sebagai biaya tahunan.