Setelah sekitar 12 jam serangan terhadap Suriah dilakukan, Presiden Amerika Donald Trump akhirnya mengeluarkan pernyataan terbarunya. Melalui akun Twitter Trump memuji serangan udara Barat terhadap pemerintah Suriah pada hari Sabtu dengan istilah “perfectly executed” (dilaksanakan dengan sempurna). Dia juga mengatakan “Mission Accomplished” atau misi telah selesai.
“Serangan dilakukan dengan sempurna tadi malam. Terima kasih kepada Prancis dan Inggris atas kebijaksanaan mereka dan kekuatan militer mereka yang baik. Tidak bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Mission Accomplished!” tulis Trump di sebuah posting Twitter.
Seperti diketahui Amerika bersama Prancis dan Inggris menggelar serangan udara terhadap sejumah target di Suriah pada Sabtu 14 April 2018. Lebih dari 100 rudal Tomahawk diluncurkan oleh kapal perang Amerika yang beroperasi di Mediterania. Sementara jet-jet tempur Prancis dan Inggris juga menggempur sejumlah target, termasuk fasilitas yang diduga sebagai tempat produksi senjata kimia di Homs.
Sementara Rusia mengatakan serangan yang dilakukan Amerika dan sekutunya tidak memunculkan kerusakan separah yang diharapkan Amerika. Bahkan sistem pertahanan udara Suriah yang diisi senjata-senjata kuno masih mampu membendung sebagian besar rudal yang menyerang.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Suriah memukul mundur serangan Barat dengan sistem pertahanan udara yang dibuat di Uni Soviet lebih dari 30 tahun yang lalu.
“Alat pertahanan udara Suriah: S-125, sistem pertahanan udara S-200, [juga] unit Buk dan Kvadrat digunakan dalam menangkis serangan rudal.”
Staf Umum Rusia juga mengeluarkan pernyataan dengan mengatakan bahwa total 71 rudal jelajah dari 103 telah diadang oleh Suriah. Dia menambahkan bahwa tidak ada pesawat militer yang rusak akibat serangan itu.
“Beberapa tahun yang lalu, kami menolak untuk memasok sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah karena permintaan dari beberapa mitra Barat kami. Dengan mempertimbangkan apa yang terjadi, kami menganggap mungkin untuk kembali membicarakan masalah ini. Dan tidak hanya dalam hal ke Suriah, tetapi dengan negara lain, “kata Staf Umum.
Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan pasukan pertahanan udara Suriah mencegat semua rudal jelajah, yakni 12 unit, yang telah digunakan untuk menyerang lapangan udara militer Dumeir.
“Selama 1,5 tahun terakhir, Rusia telah sepenuhnya memulihkan sistem pertahanan udara Suriah dan terus memperbaikinya.”
Dalam menahan serangan tersebut, sistem pertahanan udara Rusia yang ditempatkan di Suriah tidak dilibatkan.
“Tidak ada rudal jelajah yang diluncurkan oleh Amerika dan sekutu-sekutunya memasuki zona tanggung jawab pertahanan udara Rusia, yang meliputi wilayah di Tartus [fasilitas angkatan laut] dan Hmeymim [pangkalan udara yang terletak di provinsi Latakia].”
“Sistem pertahanan udara Rusia di Pangkalan Hmeymim dan Tartus bisa mendeteksi dan mengendalikan semua peluncuran misil dari kendaraan angkatan laut dan udara Amerika dan Inggris,” kata Staf Umum Rusia.