Suriah dengan sekuat tenaga melindungi diri dari serangan Amerika dan sekutunya. Televisi pemerintah negara tersebut melaporkan pasukan pertahanan udara Suriah menembak jatuh 13 rudal yang ditembakkan dalam serangan yang dilakukan Sabtu 14 April 2018 waktu Indonesia tersebut.
Dikatakan rudal telah ditembak jatuh di daerah Kiswah di selatan ibu kota Damaskus. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan tiga pusat penelitian ilmiah telah terkena serangan dua di Damaskus dan satu di daerah Homs. Selain itu pangkalan militer di Damaskus juga dijadikan sasaran.
Observatorium mengatakan semua pangkalan dan fasilitas yang diserang dalam serangan itu telah dievakuasi oleh pemerintah Suriah awal minggu ini.
https://twitter.com/MIG29_/status/984965588652036096
Sebelumnya Amerika memulai serangan udara terhadap sejumlah target di Suriah. Sejumlah laporan menyebutkan, ledakan telah terdengar di wilayah Damaskus Suriah Sabtu 13 April 2018.
Beberapa laporan yang belum dikonfirmasi telah menyebutkan pangkalan militer Suriah diserang oleh serangan udara Amerika , Inggris dan Perancis. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia sebagaimana dikutip Reuters telah menyatakan bahwa pusat penelitian ilmiah juga terkena serangan.
Para pejabat Amerika mengatakan kepada wartawan bahwa serangan itu melibatkan rudal jelajah Tomahawk, yang juga digunakan Amerika saat menyerang Suriah pada April 2017.
Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah merilis pernyataan yang menunjukkan pasukan memerintahkan bergabung melakukan serangan yang terkoordinasi tersebut.
Serangan dilakukan sesaat setelah Trump berbicara pada hari Jumat malam (Sabtu waktu Indonesia) dan mengumumkan bahwa dia akan memberikan lampu hijau untuk serangan rudal.
“Beberapa waktu yang lalu, saya memerintahkan Angkatan Bersenjata amerika untuk meluncurkan serangan presisi pada target yang terkait dengan kemampuan senjata kimia diktator Suriah, Bashar al-Assad,” kata Trump pada konferensi Gedung Putih.