Pemerintah Suriah dan sekutu-sekutunya mengaku telah mengetahui rencana serangan Amerika terutama tentang target-target yang hendak disasar. Hal ini menjadikan proses evakuasi telah dilakukan sebelum datangnya serangan.
Seorang pejabat senior dalam aliansi regional yang mendukung Damaskus mengatakan evakuasi ini dilakukan berkat peringatan dari Rusia, “Kami telah mengetahui rencana serangan itu,” kata pejabat itu kepada Reuters.
“Kami memiliki peringatan awal serangan dari Rusia dan semua pangkalan militer dievakuasi beberapa hari yang lalu,” tambah pejabat itu.
Pejabat itu juga menambahkan sekitar 30 rudal ditembakkan dalam serangan itu, dan sepertiga dari mereka ditembak jatuh. Tetapi kantor berita Suriah sebelumnya melaporkan Suriah berhasil melumpuhkan 20 rudal lawan.
“Saat ini kami sedang melakukan penilaian terhadap kerusakan material akibat serangan tersebut,” pejabat itu menambahkan. Presiden Suriah Bashar al-Assad telah didukung oleh Rusia, Iran, dan kelompok Hizbullah Libanon.
Sebelum serangan, Presiden Amerika Donald Trump sempat mengatakan melalui Twitter bahwa ada delapan target yang akan dihancurkan dalam serangan tersebut. Laporan menyebutkan serangan menyasar dua fasilitas laboratorium dan pangkalan militer Suriah di Homs dan Damaskus.
Kepala Staf Gabungan AS Joe Dunford dalam jumpa pers setelah serangan berakhir mengatakan operasi yang dimulai pada jam 21.00 waktu Amerika terkait secara khusus dengan fasilitas penelitian kimia dan tempat penyimpanan bahan kimia. Operasi selesai dalam waktu kurang dari 60 menit.
Dunford menambahkan tiga situs senjata kimia utama serta satu pusat komando ditargetkan dalam serangan tersebut. Serangan udara lanjutan tidak akan terjadi, kecuali Assad menggunakan senjata kimia lagi.
“Gelombang pemogokan ini sudah berakhir,” Dunford menekankan. Ketika ditanya berapa banyak misil yang dicegat, Dunford hanya mengatakan, “Saya tidak tahu.” Dia mengatakan Komando Sentral Amerika akan memiliki lebih banyak rincian selama akhir pekan. Kantor Berita Suriah sebelumnya melaporkan bahwa sistem pertahanan udara mencegat 20 rudal.
Amerika Serikat juga tidak tahu apakah sistem pertahanan Rusia terlibat menangkis serangan udara di Suriah. “Saya tidak mengetahui aktivitas Rusia,” kata Dunford.