Amerika Serang Suriah, Rusia: Ini Tidak Bisa Dibiarkan
Sputnik/AP

Amerika Serang Suriah, Rusia: Ini Tidak Bisa Dibiarkan

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat memperingatkan bahwa akan ada konsekuensi dari serangan militer Amerika di Suriah.

“Skenario yang dirancang sebelumnya sedang dilaksanakan,” kata Duta Besar Rusia Anatoly Antonov di Twitter. “Sekali lagi, kami sedang diancam. Kami memperingatkan bahwa tindakan seperti itu tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi.”

Dia juga menambahkan Amerika telah menghina Presiden Rusia yang jelas tidak bisa diterima. “Menghina Presiden Rusia tidak dapat diterima dan tidak dapat diterima,” tambahnya.

“Amerika- pemilik gudang senjata kimia terbesar – tidak memiliki hak moral untuk menyalahkan negara lain.”

Sebelumnya dilaporkan Amerika, Inggris dan Prancis menyerang Suriah. Para pejabat Amerika mengatakan kepada wartawan bahwa serangan itu melibatkan rudal jelajah Tomahawk, yang juga digunakan Amerika saat menyerang Suriah pada April 2017.

Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah merilis pernyataan yang menunjukkan pasukan memerintahkan bergabung melakukan serangan yang terkoordinasi tersebut.

Serangan dilakukan sesaat setelah Trump berbicara pada hari Jumat malam (Sabtu waktu Indonesia) dan mengumumkan bahwa dia akan memberikan lampu hijau untuk serangan rudal.

“Beberapa waktu yang lalu, saya memerintahkan Angkatan Bersenjata amerika untuk meluncurkan serangan presisi pada target yang terkait dengan kemampuan senjata kimia diktator Suriah, Bashar al-Assad,” kata Trump pada konferensi Gedung Putih.

Serangan hanya akan dilakukan dalam satu gebrakan setelah itu selesai. Menteri Pertahanan Amerika James Mattis mengatakan bahwa serangan udara terhadap target di Suriah adalah ‘one time shoot’ atau ‘satu kali tembakan’ untuk mengirim pesan yang kuat kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Amerika, Inggris, dan Prancis menyerang Suriah dengan serangan udara pada Sabtu pagi waktu Suriah menanggapi serangan gas beracun yang menewaskan puluhan orang pekan lalu

Serangan pimpinan Amerika ke Suriah tersebut saat berita ini ditulis disebutkan telah berakhir dan tidak ada ada serangan putaran kedua

“Jika sudah selesai, tidak ada putaran kedua, itu akan dianggap terbatas,” kata pejabat senior Amerika Serikat kepada Reuters.

Televisi pemerintah Suriah melaporkan pasukan pertahanan udara Suriah menembak jatuh 13 rudal yang ditembakkan dalam serangan yang dilakukan Sabtu 13 April 2018 waktu Indonesia tersebut.

Dikatakan rudal telah ditembak jatuh di daerah Kiswah di selatan ibu kota Damaskus. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan tiga pusat penelitian ilmiah telah terkena serangan  dua di Damaskus dan satu di daerah Homs. Selain itu pangkalan militer di Damaskus juga dijadikan sasaran.

Observatorium mengatakan semua pangkalan dan fasilitas yang diserang dalam serangan itu telah dievakuasi oleh pemerintah Suriah awal minggu ini.

Sebelumnya Amerika memulai serangan udara terhadap sejumlah target di Suriah. Sejumlah laporan menyebutkan, ledakan telah terdengar di wilayah Damaskus Suriah Sabtu 13 April 2018.

Beberapa laporan yang belum dikonfirmasi telah menyebutkan pangkalan militer Suriah diserang oleh serangan udara Amerika , Inggris dan Perancis. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia sebagaimana dikutip Reuters telah menyatakan bahwa pusat penelitian ilmiah juga terkena serangan.