Media pemerintah Suriah mengecam serangan udara Amerika pada Sabtu sebagai pelanggaran hukum internasional dan mengatakan serangan itu telah menargetkan depot-depot militer di daerah Homs.
“Agresi tripartit adalah pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional,” kata kantor berita SANA sesaat setelah serangan.
Amerika, Inggris dan Prancis menggempur Suriah dengan serangan awal Sabtu setelah serangan gas yang diduga menewaskan puluhan orang pekan lalu. Ini adlah intervensi terbesar oleh kekuatan Barat terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat memperingatkan bahwa akan ada konsekuensi dari serangan militer Amerika di Suriah.
“Skenario yang dirancang sebelumnya sedang dilaksanakan,” kata Duta Besar Rusia Anatoly Antonov di Twitter. “Sekali lagi, kami sedang diancam. Kami memperingatkan bahwa tindakan seperti itu tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi.”
Dia juga menambahkan Amerika telah menghina Presiden Rusia yang jelas tidak bisa diterima. “Menghina Presiden Rusia tidak dapat diterima dan tidak dapat diterima,” tambahnya.
“Amerika- pemilik gudang senjata kimia terbesar – tidak memiliki hak moral untuk menyalahkan negara lain.”
Sebelumnya dilaporkan Amerika, Inggris dan Prancis menyerang Suriah. Para pejabat Amerika mengatakan kepada wartawan bahwa serangan itu melibatkan rudal jelajah Tomahawk, yang juga digunakan Amerika saat menyerang Suriah pada April 2017.
Televisi pemerintah Suriah melaporkan pasukan pertahanan udara Suriah menembak jatuh 20 (sebelumnya 13) rudal yang ditembakkan dalam serangan yang dilakukan Sabtu 13 April 2018 waktu Indonesia tersebut.
Dikatakan rudal telah ditembak jatuh di daerah Kiswah di selatan ibu kota Damaskus. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan tiga pusat penelitian ilmiah telah terkena serangan dua di Damaskus dan satu di daerah Homs. Selain itu pangkalan militer di Damaskus juga dijadikan sasaran.
Observatorium mengatakan semua pangkalan dan fasilitas yang diserang dalam serangan itu telah dievakuasi oleh pemerintah Suriah awal minggu ini.
Sebelumnya Amerika memulai serangan udara terhadap sejumlah target di Suriah. Sejumlah laporan menyebutkan, ledakan telah terdengar di wilayah Damaskus Suriah Sabtu 13 April 2018.
Beberapa laporan yang belum dikonfirmasi telah menyebutkan pangkalan militer Suriah diserang oleh serangan udara Amerika , Inggris dan Perancis. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia sebagaimana dikutip Reuters telah menyatakan bahwa pusat penelitian ilmiah juga terkena serangan.