Trump Tetapkan Delapan Target di Suriah Yang akan Digempur

Trump Tetapkan Delapan Target di Suriah Yang akan Digempur

Presiden Donald Trump disebut telah menetapkan delapan target di Suriah yang akan dijadikan sasaran serangan mereka.

Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, CNBC melaporkan pada Kamis  12 April 2018 bahwa Amerika telah memilih delapan target yang mungkin di Suriah, termasuk dua lapangan udara, fasilitas penelitian, dan fasilitas senjata kimia.

Serangan ini disebut sebagai hukuman terhadap Suriah yang dituduh telah menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil Suriah. Tapi serangan ini juga berisiko memicu perang dengan Rusia.

Sementara Trump mengatakan akan segera bertemu dengan Menteri Pertahanan James Mattis dan Jenderal Joseph Dunford, Kepala Staf Gabungan untuk memutuskan langkah selanjutnya.

“Kami mencari dengan sangat, sangat serius, dan kami akan melihat apa yang terjadi pada orang-orang,” kata Trump kepada wartawan Kamis.

Ryan Bohl, analis Timur Tengah di perusahaan konsultan geopolitik Stratfor, mengatakan kepada Business Insider bahwa meskipun fasilitas senjata kimia Suriah terletak di bawah payung pertahanan udara Rusia tetapi jaraknya tidak terlalu dekat. Dia yakin serangan Amerika tidak akan membahayakan pasukan Rusia.

Rusia mengancam akan menggunakan pertahanan udara terhadap serangan rudal Amerika, dan para pejabat Rusia mengancam akan melakukan serangan balik jika rudal Amerika yang terbang di atas Suriah berpotensi dengan menyerang kapal-kapal mereka.

Dmitry Gorenburg, seorang ilmuwan peneliti senior di Harvard’s Davis Center for Russian and Eurasian, mengatakan kepada Business Insider bahwa Rusia telah menerbangkan pesawat yang mengkhususkan diri dalam perang anti-kapal selam ke Suriah.

Rusia juga memindahkan kapal perangnya dari pangkalan angkatan laut di Suriah karena khawatir akan keselamatan mereka setelah Trump mengancam serangan.

CNBC melaporkan Rusia beroperasi dari lapangan udara di Suriah, tetapi tidak jelas apakah Amerika akan menargetkan itu. Suriah telah memindahkan sebagian besar jet-jetnya ke  pangkalan tersebut dengan perlindungan Rusia karena takut terjadi serangan.

Sekretaris pers Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, mengindikasikan pada hari Rabu bahwa Amerika tidak takut untuk menargetkan aset-aset Rusia dalam serangan terhadap Suriah.

Tetapi sebuah surat kabar Rusia melaporkan bahwa Amerika telah berkoordinasi dengan Rusia untuk menghindari serangan kepada pasukannya dan akan memberikan daftar target sebelum serangan untuk menghindari meningkatnya konflik antara dua kekuatan nuklir terbesar dunia.

Duta besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, pada hari Kamis mendesak Amerika untuk menghindari aksi militer dengan mengatakan “prioritas utama adalah untuk menghindari bahaya perang.”

Ditanya apakah dia mengacu pada perang antara Amerikadan Rusia, Nebenzia mengatakan: “Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan apa pun, sayangnya, karena kami melihat pesan yang datang dari Washington – mereka sangat suka berbicara. Mereka tahu kita ada di sana. Saya berharap ada dialok melalui saluran yang tepat untuk mencegah perkembangan berbahaya. ”