Presiden Xi Jinping memimpin penggelaran alat utama militer terbesar dari yang pernah diperlihatkan sebelumnya oleh Angkatan Laut China pada Kamis 12 April 2018.
Penggelaran tersebut juga merupakan aksi unjuk kekuatan paling terakhir di Laut China Selatan yang menjadi wilayah panas karena diperselisihkan banyak negara tersebut.
Televisi Sentral China memperlihatkan gambar Xi menumpang kapal destroyer Changsha sebelum berlayar ke sebuah lokasi yang disebutkan secara khusus di Laut China Selatan dan memperhatikan prosesi tersebut, yang melibatkan lebih 10.000 perseonel AL, 76 jet tempur, dan kelompok 48 kapal perang dan kapal selam.
Xi mengatakan kepada bala tentara yang berkumpul bahwa kebutuhan China untuk memiliki pasukan AL yang unggul di dunia “tak pernah lebih mendesak daripada hari ini” dan mendorong mereka untuk menunjukkan kesetiaan kepada partai, sebelum menyaksikan dengan menggunakan teropong empat jet tempur J-15 tinggal landas dari Liaoning, kapal induk pesawat satu-satunya beroperasi.
Dia mengatakan Tentara pembebasan Rakyat hendaknya bekerja untuk mengembangkan pasukan AL-nya, membangun sistem tempur maritim modern dan memperkuat kemampuannya dalam misi-misi militer yang berbeda.
Angkatan bersenjata China, yang terbesar di dunia, sedang menjalani program modernisasi yang mencakup investasi di bidang teknologi dan peralatan baru seperti pesawat-pesawat tempur siluman dan kapal-kapal induk, serta pengurangan jumlah personel.
Tapi keberadaan militer China telah membuat risau para tetangganya khususnya karena sikap asertifnya yang meningkat di kawasan-kawasan yang diperselisihkan di Laut China Selatan dan Timur dan soal Taiwan, wilayah yang memiliki pemerintahan sendiri. Beijing mengklaimnya sebagai miliknya.
Juga pada Kamis, China mengumumkan pihaknya akan menyelenggarakan latihan militer dengan peluru tajam di Selat Taiwan pada 18 April.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentaranya menilai situasi itu di bawah kendali dan dapat menjamin keselamatan Taiwan.
Xi, yang juga sebagai ketua Komisi Militer Sentral dan panglima tertinggi, telah memperlihatkan kegemaran untuk mempertontonkan kemampuan militer, termasuk parade skala besar tank dan peluru kendali melintasi pusat kota Beijing tahun 2015, dan lainnya di pangkalan latihan terpencil Zhurihe di wilayah Mongolia pada Juli.
Penggelaran militer AL itu berlangsung setelah kapal induk USS Theodore Roosevelt melakukan apa yang militer AS sebut laihan rutin di Laut China Selatan pada Selasa.