Sebuah citra satelit milik yang dioperasikan ISI Israel menerbitkan dua gambar yang dikatakan sebagai kapal perang Rusia yang dikerahkan dari Pelabuhan Tartus di Suriah. Belum jelas apakah kapal – jika foto itu benar – sedang menuju ke Mediterania untuk latihan.
Perusahaan mengklaim bahwa kapal tersebut saat ini telah digerakkan ke laut karena kemungkinan akan adanya serangan dari Amerika.
Perusahaan tersebut mengidentifikasi kapal perang untuk menjadi frigat kelas Admiral Grigorovich, dua kapal selam Kelas Kilo, kapal pendaratan kelas Ropucha dan beberapa kapal lainnya. Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari perkembangan ini.
ISI reveals: Disappearance of most of the #Russian #Naval Forces from #Tartus Port, #Syria.
Those missing naval vessels have now been deployed at sea due to possible near-future #strikes. Only one #kilo class submarine remained.#russiannavy #Syriastrikes #foxnews #kilo pic.twitter.com/guRA9w0qqt— ImageSat Intl. (@ImageSatIntl) April 11, 2018
Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders sebelumnya mengatakan bahwa Presiden Amerika Donald Trump menuduh Moskow dan Damaskus bertanggung jawab atas serangan senjata kimia di kota Douma Suriah, yang dilaporkan menewaskan hingga 70 orang.
Angkatan Laut Amerika juga mengumumkan bahwa USS Harry S. Truman bersama kelompok tempurnya akan dikerahkan ke Timur Tengah. Kelompok tempur itu terdiri dari kapal penjelajah USS Normandy dan kapal perusak USS Arleigh Burke, USS Bulkeley, USS Forrest Sherman dan USS Farragut. Sementara dua lagi kapal perusak, USS Jason Dunham dan USS The Sullivan, akan menyusul untuk bergabung dengan kelompok tempur.
Sementara itu Inggris juga telah mengerahkan kapal selam mereka ke Mediterania untuk menempati garis serang ke Suriah. Hal ini menambah dugaan bahwa serangan akan segera dilakukan.