More

    Dead Hand Nuklir Rusia, Apa Ini Sebenarnya?

    on

    |

    views

    and

    comments

    Amerika Serikat bisa dalam hitungan menit meluncurkan rudal nuklir setelah turun perintah dari Presiden, Rusia memiliki kemampuan yang berbeda.

    Bahkan rudal nuklir mereka tetap bisa melesat ketika pemimpin-pemimpin yang harus mengambil keputusan telah meninggal dunia, semisal dalam serangan nuklir pertama lawan.

    Sistem Perimeter Rusia yang oleh barat disebut sebagai Dead Hand dan sebenarnya telah dikembangkan oleh Uni Soviet pada era Perang Dingin. Setelah Soviet runtuh, sistem itu dinonaktifkan. Tetapi kabar terakhir menyebutkan Rusia kembali mengaktifkannya.

    Sistem ini memberi kemampuan Rusia mampu meluncurkan serangan nuklir pembalasan bahkan jika terjadi kematian pemimpin puncak negara tersebut. Perimeter System   Dead Hand dikembangkan di Uni Soviet awal 1970-an.

    Konsep tersebut muncul sebagai tanggapan terhadap doktrin strategis Amerika yang dikenal sebagai ‘Decapitation Strike’  yang bertujuan menghancurkan kepemimpinan negara lawan untuk menurunkan kapasitasnya dalam pembalasan nuklir.

    Sistem ini menduplikasi fungsi dari sebuah pos komando yang secara otomatis memicu peluncuran rudal nuklir Rusia jika kepemimpinan negara tersebut dihancurkan oleh serangan nuklir.

    Sistem Perimeter mengambil tugas tempur pada bulan Januari 1985 dan di tahun-tahun berikutnya sistem pertahanan telah memastikan keamanan negara, memantau situasi dan mempertahankan kontrol atas ribuan hulu ledak nuklirnya.

    Lalu, bagaimana sistem kerjanya? Ketika bertugas, pusat kontrol stasioner dan [sistem] mobile  menilai aktivitas seismik, tingkat radiasi, tekanan udara dan suhu; memantau frekuensi radio militer dan  intensitas komunikasi serta terus mencermati data sistem peringatan dini rudal.

    Setelah mendeteksi tanda-tanda serangan nuklir, sistem perimeter mengirim permintaan kepada Kepala Staf Umum. Namun, jika lini Staf Umum sudah mati hingga tidak bisa merespons, sistem  akan segera meminta sistem kendali rudal Kazbek.

    Jika Kazbek juga tidak merespons, sistem kontrol dan komando otonom perimeter  yang didasarkan pada perangkat lunak kecerdasan buatan  akan membuat keputusan untuk melakukan pembalasan.

    Sistem Perimter diklaim bisa secara akurat ‘mengerti’ bahwa waktunya telah tiba dan tidak ada cara untuk menetralisir, mematikan atau menghancurkan sistem tersebut.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this