Taiwan pada 2017 lalu meluncurkan rencana ambisius untuk memproduksi kapal selamnya sendiri di tengah hubungan yang memburuk dengan China. Program ini diluncurkan setelah harapannya membeli kapal selam dari Amerika pupus.
Tetapi kini Taiwan boleh berlega hati karena Kementerian Luar Negeri Amerika AS telah menyetujui pemberian lisensi ke Taiwan terkait teknologi yang diperlukan untuk proyek kapal selamnya tersebut.
“Persetujuan itu merupakan terobosan,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan Chen Chung-chi Minggu 8 April 2018.
“Ini adalah bagian dari proses. Kami akan melakukannya selangkah demi selangkah,” katanya kepada AFP. Dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Perjanjian itu kemungkinan akan membuat marah Beijing, yang menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya meskipun kedua pihak telah diperintah secara terpisah sejak berakhirnya perang saudara tahun 1949.
Persetujuan Washington muncul setelah Presiden Donald Trump bulan lalu menandatangani peraturan baru yang memungkinkan pejabat tingkat tinggi Amerika melakukan perjalanan ke Taiwan.
China telah memprotes langkah itu dengan mengatakan Amerika harus menghentikan hubungan resmi dengan Taiwan agar tidak merusak hubungan China-Amerika.
Washington mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke China pada 1979 tetapi mempertahankan hubungan perdagangan dengan pulau itu dan merupakan pemasok senjata utamanya.
Sejak berkuasa Mei 2016, Presiden Tsai Ing-wen mendorong Taiwan untuk mengembangkan dan membangun lebih banyak senjatanya di dalam negeri.
Kantornya menyatakan terima kasih kepada Washington untuk persetujuan lisensi. “Keputusan pemerintah Amerika tidak hanya akan membantu Taiwan dalam meningkatkan kemampuan pertahanannya, itu juga akan sangat menguntungkan keamanan dan stabilitas di kawasan itu,” katanya dalam sebuah pernyataan, Sabtu.
Taiwan telah lama berjuang untuk mendapatkan kapal selam dari Amerika. Pada April 2001, presiden George W. Bush menyetujui penjualan delapan kapal selam konvensional tetapi tidak ada kemajuan dalam kesepakatan itu hingga mendorong Taipei untuk membangunnya sendiri.
Amerika Serikat sendiri tidak lagi membangun kapal selam konvensional selama lebih dari 40 tahun dan Jerman dan Spanyol dilaporkan menolak untuk menawarkan desain mereka karena takut menyinggung China.
Angkatan Laut Taiwan saat ini mengoperasikan empat kapal selam yang dibeli dari luar negeri tetapi hanya dua dari mereka dapat dikerahkan jika terjadi perang.
Dua lainnya dibangun oleh Amerika Serikat pada tahun 1940-an dan hanya digunakan untuk pelatihan sudah terlalu tua untuk pertempuran.
Kapal selam pertama yang dibangun di dalam negeri diperkirakan akan dikerahkan dalam waktu 10 tahun setelah program diluncurkan.