Amerika Bantah Serang Pangkalan Militer Suriah

Amerika Bantah Serang Pangkalan Militer Suriah

Amerika membantah telah menyerang satu lapangan udara Suriah pada Minggu 8 April 2018 malam. Serangan terjadi beberapa jam setelah Presiden Donald Trump men-tweet dengan menyebut “Animal Assad” akan membayar mahal atas dugaan serangan senjata kimia.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada CNN bahwa laporan yang mengklaim bahwa rudal Tomahawk Amerika telah menyerang sasaran di Suriah tidak benar.

Televisi Negara Suriah melaporkan Senin 9 April 2018 pagi, pangkalan udara T4 di Homs, di barat negara itu, telah dihantam oleh beberapa rudal yang kemungkinan merupakan serangan oleh Amerika.

Kantor Berita SANA melaporkan setidaknya delapan rudal diluncurkan di pangkalan udara T-4 Suriah di timur provinsi Homs, SANA melaporkan, mengutip sumber militer. Angkatan Udara Pertahanan Suriah telah menanggapi serangan rudal tersebut

Menurut penyiar Al Mayadeen Libanon, rudal-rudal itu datang dari Laut Mediterania, melalui wilayah udara Lebanon.

Sementara itu, Al Masdar News melaporkan bahwa “jet yang tidak diketahui” telah memasuki wilayah udara Suriah dari Libanon, dan berspekulasi bahwa jet itu bisa Israel. Sebagai tanggapan, sistem Pertahanan Udara Suriah di Pangkalan Udara Mezzeh diaktifkan.

Serangan ini terjadi sehari setelah Presiden Amerika Donald Trump mengutuk serangan gas oleh tentara Suriah. Dia menyebutkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Iran bertanggungjawab terhadap tindakan Suriah tersebut.

Ledakan besar, sonic boom, dan peluncuran misil permukaan ke udara telah dilaporkan terjadi di Suriah barat Minggu 8  April malam waktu setempat. Sejumlah laporan menyebtkan serangkaian serangan terkonsentrasi pada pangkalan udara T4 (Tiyas) di Homs.

Ini adalah pangkalan sama yang diserang Isreal sebagai balasan terhadap drone buatan Iran saat melanggar wilayah udara Israel pada bulan Februari.

Pangkalan ini adalah tempat operasi utama untuk Angkatan Udara Suriah dan Pasukan Quds Iran dan proksi mereka.