Ketika Perang Dunia II berakhir, Angkatan Laut Amerika menghadapi sebuah dilema besar yakni apa yang harus mereka lakukan dengan armada besar kapal mereka yang telah dibangun untuk mengalahkan Jepang dan Jerman.
Beberapa kapal ditenggelamkan sebagai bagian dari tes bom atom di Bikini Atoll, kapal yang sedang dibangun dengan cepat dibatalkan. Banyak yang disimpan dan dimasukkan ke dalam cadangan untuk mengantisipasi perang masa depan melawan Soviet. Selama beberapa dekade, armada cadangan ini menunggu perang yang tidak pernah datang.
Kapal perang kelas Iowa menjadi lambang dari masalah yang dihadapi Angkatan Laut AS. Dibangun dengan biaya besar selama perang, empat kapal perang besar (Iowa, New Jersey, Wisconsin, dan Missouri, serta dua adiknya Illinois dan Kentucky, tidak akan pernah masuk layanan) menawarkan kemampuan yang tidak bisa diimbangi oleh negara lain.
Namun, teknologi telah mulai membuat kapal perang usang bahkan sebelum akhir perang, meskipun Iowa bisa melakukan pengawalan kapal induk dan tugas pemboman pantai, mereka tidak akan pernah menghadapi kapal perang lain dalam pertempuran terutama setelah pembatalan proyek kapal perang Soviet terakhir.
Tapi Iowa yang sangat megah, dan berbagai usulan muncul di dalam dan sekitar Angkatan Laut untuk membawa mereka kembali ke layanan, bahkan sebelum perang usai beberapa menyarankan mengubah kapal ini menjadi kapal induk.
Proposal ini akan menghasilkan reactivations kapal untuk Perang Korea, Perang Vietnam, dan tahap terakhir dari Perang Dingin. Bahkan beberapa harapan untuk modernisasi kapal ini bertahan hingga tahun 2000-an.
Angkatan Laut Amerika Serikat mengawetkan 17 kapal perang setelah Perang Dunia II. Beberapa di antaranya adalah Dua North Carolinas, empat South Dakotas, dua Alaskas dan empat Iowa.
Dari kapal-kapal itu Iowa menjadi kapal yang paling besar dan paling cepat, hingga menadi calon yang lebih baik untuk modernisasi masa depan. Tiga dari empat Iowa memasuki armada cadangan pada akhir 1940-an.
Awal Perang Korea, membawa kapal kembali ke layanan, dengan melakukan operasi pemboman sepanjang pantai Korea. Iowas kehilangan pesawat amfibi era Perang Dunia II dalam mendukung helikopter, tetapi sebagian besar tetap tidak dimodifikasi. Keempat kapal kembali ke armada cadangan pada tahun 1950-an.
Pada tahun 1968 Angkatan Laut Amerika Serikat mengaktifkan USS New Jersey sebagai platform untuk pemboman pantai Vietnam. New Jersey kehilangan banyak senjata anti-pesawat yang lebih kecil (hampir tidak berguna melawan pesawat jet modern) dan menerima upgrade elektronik selama proses pengaktifan, tetapi mereka tetap mirip dengan kondisi aslinya. Selama enam bulan antara Oktober 1968 dan Maret 1969, kapal perang berpatroli di pantai Vietnam untuk mencari target.
USS New Jersey itu akhirnya ditarik kembali, baik karena tuntutan proses perdamaian, dan karena kapal penjelajah Newport News sudah memadai untuk misi pemboman pantai.
Namun, New Jersey dan adik-adiknya tetap di pikiran perencana Angkatan Laut. Soviet kemudian membangun battlecruiser nuklir kelas Kirov dengan bobot 28.000 ton yang berarti jauh lebih besar daripada kapal kombatan permukaan milik AS.
Hal ini mendorong suara pro-perang di Pentagon hingga memunculkan penumpukan angkatan laut dan militer yang dimulai pada akhir pemerintahan Carter dan terus berlangsung sampai pemerintah Reagan yang akan melihat empat battleship kembali ke layanan.