Saat Perang Dunia I pecah, bomber merupakan konsep yang relatif baru. Dan seperti halnya pesawat era perang ini selalu memiliki banyak masalah.
Pemboman awal dilakukan dengan tradisional. Badan pesawat tidak kuat untuk ditempelkan bom apalgi di bagian sayap. Pilot akan terbang ke sasaran kemudian melemparkan bom keluar dari pesawat.
Bukan radar, GPS, infra red yang membimbing bom untuk sampai ke sasaran dengan tepat. Tetapi hanya doa sang pilot yang diucapkan agar bisa jatuh tepat di target yang dituju.
Pemboman pada waktu itu memberi manfaat terutama untuk menjatuhkan mental musuh. Selain itu kerusakan yang ditimbulkan juga cukup besar.
Pemboman yang terlalu sering akhirnya tidak lagi memberi tekanan psikologis. Dalam pertempuran Inggris misalnya, pemboman di London menjadi hal yang biasa.
Bahkan kerap terjadi ketika pemboman sedang berlangsung, masyarakat beraktivitas seperti biasa. Mereka menyebut pemboman seperti cuaca saja yang dihadapi dengan santai.
Kelemahan lain tentu saja korban sipil tidak bisa dihindari. Selain itu pesawat bomber juga rentan serangan. Apalagi kemudian muncul pesawat pencegat sejak era 1960 dan juga rudal. Selain itu untuk membangun bomber juga butuh biaya yang sangat besar.
Kali ini kita akan membahas sejarah panjang dari bomber era awal hingga paling akhir.