More

    Bagaimana Tentara Bayaran Rusia Menggunakan Penerbangan Rahasia ke Suriah?

    on

    |

    views

    and

    comments

    Di terminal keberangkatan bandara Rostov di Rusia selatan, sekitar 130 pria yang kebanayakan membawa ransel gaya militer, berjajar di empat meja check-in di bawah layar yang tidak menunjukkan nomor atau tujuan penerbangan.

    Ketika seorang reporter Reuters bertanya kepada orang-orang tentang tujuan mereka, seseorang berkata: “Kami menandatangani selembar kertas . Kami tidak diizinkan untuk mengatakan apa-apa. Setiap saat bos akan datang dan kami akan mendapat masalah.”

    “Kamu juga,” dia memperingatkan.

    Pesawat carteran Airbus A320 yang menunggu mereka di landasan baru saja terbang dari ibu kota Suriah, Damaskus dengan menurunkan sekitar 30 orang dengan wajah-wajah kecokelatan. Sebagian besar menggunakan peralatan kamuflase dan sepatu bot gurun. Beberapa membawa tas dari bandara bebas bea Damaskus.

    Orang-orang itu adalah kontraktor militer swasta Rusia alias tentara bayaran. Mereka diangkut secara rahasia menggunakan pesawat sipil untuk memberi dukungan militer kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang enam tahun melawan pemberontak. Penyelidikan Reuters berhasil mengungkap jaringan logistik di belakang pasukan Assad.

    Airbus yang mereka terbangkan hanyalah salah satu dari lusinan pesawat yang pernah menjadi milik perusahaan penerbangan utama Eropa dan Amerika, kemudian digunakan melalui jaringan perusahaan perantara dan perusahaan lepas pantai ke maskapai Timur Tengah yang tunduk pada sanksi Amerika.

    Penerbangan masuk dan keluar dari Rostov, yang belum pernah didokumentasikan oleh organisasi, dioperasikan oleh Cham Wings, sebuah perusahaan penerbangan Suriah yang terkena sanksi Amerika pada tahun 2016 karena diduga mengangkut para pejuang pro-Assad ke Suriah dan membantu senjata dan peralatan transportasi intelijen militer Suriah.

    Penerbangan, yang hampir selalu mendarat larut malam, tidak muncul di bandara atau jadwal penerbangan, dan terbang dari Damaskus atau Latakia, kota Suriah di mana Rusia memiliki pangkalan militer.

    Operasi itu meletakkan celah kosong dalam sanksi Amerika, yang dirancang untuk menutup Assad dan sekutunya termasuk Pengawal Revolusi Iran dan milisi Hizbullah dari pasokan militer.

    Ini juga memberikan gambaran sekilas tentang metode yang digunakan untuk mengirim kontraktor militer swasta Rusia ke Suriah yang tidak pernah diakui oleh Kremlin. Para pejabat Rusia mengatakan kehadiran Moskow terbatas pada serangan udara, pelatihan pasukan Suriah dan sejumlah kecil pasukan khusus.

    Para wartawan Reuters memata-matai bandara Rostov, mencatat penerbangan yang tidak biasa dengan menggunakan data pelacakan penerbangan yang tersedia untuk umum, mencari daftar kepemilikan pesawat dan melakukan lusinan wawancara.

    Ditanya tentang penerbangan dan kegiatan kontraktor militer swasta Rusia di Suriah, seorang juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin merujuk Reuters ke Kementerian Pertahanan – yang tidak menjawab pertanyaan. Pemerintah Suriah juga tidak menjawab pertanyaan.

    Sebagai tanggapan atas pertanyaan rinci Reuters, Cham Wings hanya mengatakan bahwa informasi tentang tujuan dan tempat penerbangan tersedia di situs webnya.

    Penerbangan ke Rostov tidak disebutkan di situs. Tapi perjalanan itu memang muncul di database pelacakan penerbangan online. Wartawan menelusuri penerbangan antara bandara Rostov dan Suriah dari 5 Januari 2017, hingga 11 Maret 2018. Pada waktu itu, pesawat Cham Wings melakukan 51 perjalanan pulang pergi, selalu menggunakan jet Airbus A320 yang dapat mengangkut hingga 180 penumpang.

    Masalah korban militer sangat sensitif di Rusia mengingat kenangan buruk operasi di Chechnya dan Afghanistan yang berlarut-larut selama bertahun-tahun. Teman dan kerabat dari tentara bayaran menduga Moskow menggunakan tentara swasta di Suriah karena cara itu dapat menempatkan lebih banyak sepatu tanpa mempertaruhkan tentara reguler, yang kematiannya harus dipertanggungjawabkan.

    Pihak berwenang Rusia mengatakan sebanyak 40 personel militer reguler Rusia telah tewas di Suriah sejak awal operasi di sana pada September 2015. Penghitungan Reuters berdasarkan laporan dari keluarga dan teman-teman pejabat yang tewas dan lokal menunjukkan bahwa setidaknya 40 tentara swasta tewas antara Januari dan Agustus 2017 saja.

    Seorang istri yang suaminya tewas di Suriah sebagai tentara bayaran mengatakan jenazah suaminya meninggalkan Rusia pada suatu tanggal dengan salah satu penerbangan malam misterius dari Rostov. Sertifikat kematian yang dikeluarkan oleh konsulat Rusia di Damaskus memberikan penyebab kematiannya sebagai “syok hemoragik dari pecahan peluru dan peluru.”

    NEXT: MENCOBA MENCEKIK AKSES ASSAD KE PESAWAT

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this