Manusia telah menembakkan proyektil ke sesamanya dalam kurun waktu yang sangat lama. Dari proyektil yang sederhana hingga sekarang berkembang menjadi sangat canggih dan akurat.
Dalam satu abad terakhir, seiring meningkatnya teknologi, senjata yang dihasilkan semakin akurat. Dari torpedo dipandu kawat hingga hingga rudal jelajah independen. Inilah beberapa temuan yang paling berpengaruh dalam perkembangan rudal pintar.
1879: Torpedo Brennan

Louis Brennan merancang salah satu misil dipandu pertama. Pelabuhan memasang torpedonya untuk pertahanan pantai, mengarahkan mereka ke arah kapal musuh menggunakan kabel baja yang melekat pada dua gulungan di darat.
1898: Kapal Remote Control Tesla

Nikola Tesla memperagakan model perahu berukuran 4 kaki yang dikendalikan oleh gelombang radio pada pameran listrik. Dia berteori teknologinya dapat menyebabkan bahan peledak tanpa panduan nirkabel, tetapi tidak ada yang mengadopsi desainnya.
1917: Aerial Target

Tes awal dari pesawat pembom tanpa awak seperti ini kebanyakan berakhir dengan tabrakan karena kontrol radio terbatas hanya ke atas / bawah dan kiri / kanan. Kemahiran yang dibutuhkan datang setelah perang, bersama dengan peluncuran catapult yang lebih baik.
1944: Rudal V-1

Untuk mengarahkan rudal jelajah pertama yang terbang dalam pertempuran, insinyur Jerman memasang giroskop sederhana untuk keseimbangan dan kompas untuk mengarahkan. Setelah diarahkan, odometer bom menghitung perputaran baling-baling dan memutus kemudi hingga memaksa hidung rudal ke bawah untuk bom mencapai targetnya.
1950: Misil Lark

Untuk melawan pilot kamikaze selama Perang Dunia II, Angkatan Laut Amerika mulai mengembangkan rudal permukaan ke udara dipandu, tetapi butuh enam tahun sebelum rudal yang dipandu radar, Lark, sukses besar.
1953: Rudal Sidewinder

Sebagai alternatif untuk rudal dipandu radar, yang membutuhkan panduan dari pilot, Angkatan Laut Amerika mengembangkan senjata pencari panas dengan inframerah. Sangat akurat dan murah sehingga militer masih menggunakan hingga hari ini.
1983: Rudal Tomahawk

General Dynamics mulai mengembangkan Tomahawk tahun 1970-an. Versi yang ditingkatkan saat ini dinavigasi oleh GPS dan dengan mencocokkan apa yang dilihat oleh kamera dengan peta, semua diatur oleh komputer onboard.
2018: Long Range Anti-Ship Missile (LRSAM)

LRASM memadukan sensor radar dan inframerah untuk memandu rudal. Sistem penargetan otonom memungkinkannya untuk mengidentifikasi dan menghancurkan musuh tanpa bimbingan manusia.
Sumber: Popular Science