Uji coba rudal baru 49N6 yang akan digunakan untuk sistem pertahanan udara S-400 telah memasuki tahap akhir. Rudal-rudal nii akan dipasok ke angkatan bersenjata Rusia untuk operasi uji coba di musim panas.
Rudal baru itu bisa menghancurkan rudal jelajah, pesawat dan maneuvering reentry vehicles rudal balistik pada jarak 400 km. Di masa depan mereka akan menjadi rudal utama untuk sistem rudal pertahanan udara S-500.
Komando utama Angkatan Udara mengatakan uji coba peluncuran 40N6 diadakan pada bulan Februari. Perubahan kecil telah diperkenalkan berdasarkan hasil pengujian tersebut.
Serangkaian uji coba lainnya dijadwalkan pada bulan April-Mei setelah keputusan akhir tentang penerimaan rudal oleh militer produksi serialnya akan dibuat.
40N6 adalah rudal dua tahap dengan bahan bakar padat. Rudal menggunakan carrying hull dan aerodynamic stabilizer fins. Kisaranya memungkinkan menyerang fasilitas di luar jangkauan radar tanah. Sebuah hulu ledak baru diciptakan untuk rudal tersebut.
Rudal 49N6 dapat beroperasi dalam rezim aktif dan radar rudal akan menargetkannya di bagian lintasan akhir.
Letnan Jenderal Alexander Gorkov, mantan komandan pasukan rudal antipesawat mengatakan rudal baru tersebut secara signifikan memperluas kemampuan untuk mencapai target dan membuat pertahanan udara Rusia kurang rentan terhadap serangan balasan musuh. Hal ini karena sistem kontrol 40N6 yang sangat dilindungi.
Desain rudal baru mulai dibangun pada tahun 2007 dan direncanakan sebagai rudal jarak jauh untuk melawan senjata serangan udara masa depan termasuk senjata hipersonik, dalam berbagai ketinggian sampai ke ruang angkasa.
Rudal itu dirancang untuk S-400 untuk digunakan bersama rudal-rudal jarak dekat dari generasi sebelumnya dan S-500. Rudal ini akan menjadi senjata utama untuk S-500.
“Rudal ini dipandu oleh sistem inersia. Hulu ledak pelacak melacak target dan rudal itu dapat menabrak benda-benda di atas cakrawala. Ini akan memaksa musuh untuk memindahkan perangkat jamming-nya beberapa ratus kilometer ke belakang dan itu akan mengurangi efektivitas perang elektronik musuh,” kata Gorkov.
Dia menambahkan 40N6 dapat ditingkatkan untuk menyerang satelit. Secara khusus, perlu untuk mengubah komponen hulu ledak homing dan menambahkan sistem penargetan optik-elektronik.
Sistem pertahanan udara S-400 mulai beroperasi pada tahun 2007. Mereka dirancang untuk melindungi fasilitas strategis dari rudal jelajah, pesawat taktis dan strategis, serta maneuvering reentry vehicles rudal balistik.