Inggris membuka pangkalan militer permanen di Bahrain pada Kamis 5 April 2018. Ini menjadi permanen pertama mereka di Timur Tengah setrelah lebih dari empat dekade.
Pangkalan ini memungkinkan Inggris mengoperasikan kapal dalma jumlah yang lebih besar dan banyak di kawasan Teluk.
Fasilitas Dukungan Angkatan Laut Inggris dapat menampung sekitar 500 personel Angkatan Laut Kerajaan, termasuk pelaut, tentara dan penerbang.
“Tujuan dari Angkatan Laut Inggris berada di sini adalah untuk meningkatkan dan memastikan keamanan maritim di kawasan itu, dan apakah itu hukum dan ketertiban di laut lepas, melawan pembajakan, melawan terorisme, memastikan bahwa laut lepas aman untuk arus perdagangan bebas,” kata Commodore Steve Dainton, Komandan Komponen Maritim Inggris.
Bahrain, yang terletak di lepas pantai Arab Saudi dan di sebelah barat Iran, juga menjadi tuan rumah bagi Armada ke-5 Angkatan Laut AS. Pertemuan tegang telah terjadi antara Amerika dan pasukan laut Iran di Teluk Persia.
Dengan keberadaan pangkalan Inggris ini, maka Iran semakin dikepung oleh negara-negara yang berseberangan dengan mereka. Di wilayah yang berhadapan dengan Iran yakni Qatar, UEA, Saudi Arabia dan Kuwait, Amerika Serikat juga telah membangun pangkalan militernya.
Kesepakatan tersebut memungkinkan negara itu mengoperasikan kapal dalam jumlah lebih banyak dan ukuran lebih besar di Teluk. Pelabuhan juga akan dapat melayani kapal penyapu ranjau dan kapal induk, meskipun kapal induk seperti HMS Queen Elizabeth tidak akan bisa berlabuh di sana karena airnya terlalu dangkal.
Duke of York, Pangeran Andrew dan Putra Mahkota Bahrain Salman bin Hamad Al Khalifa hadir dalam peresmian pangkalan yang dilakukan di Salman Port Kamis.
Inggris pertama kali mendirikan pangkalan HMS Juffair pada tahun 1935 di Bahrain, tetapi Amerika mengambil alih pangkalan setelah negara kepulauan kecil itu memperoleh kemerdekaannya dari Inggris.
Pembentukan kembali pangkalan Inggris diumumkan pada akhir 2014 dan konstruksi dimulai hampir setahun kemudian. Nama diubah menjadi UK Naval Support Facility pada hari Kamis.
Teluk merupakan sebuah jalur perdagangan utama bagi kapal-kapal pengangkut minyak. Perairan wilayah itu dimiliki bersama oleh negara-negara Arab Muslim Sunni dan saingannya yang Syiah, Iran.
Iran dan Arab Saudi mendukung pihak-pihak berlawanan dalam konflik di Suriah, Irak dan Yaman. Bahrain sendiri merupakan sekutu dekat Inggris, Amerika Serikat dan Arab Saudi.