Kementerian Pertahanan Inggris memprediksi Korea Utara akan memiliki kemampuan untuk meluncurkan serangan nuklir ke Amerika paling cepat pada Juli 2018 ini.
Lord Howe, Menteri Pertahanan Inggris mengatakan kepada Komite Pilihan Pertahanan parlemen bahwa lembaganya berpikir Korea Utara akan sepenuhnya memiliki kemampuan nuklir dalam enam sampai 18 bulan.
Pernyataan itu, dibuat pada sidang pada 23 Januari tahun ini dan diungkap Kamis 5 April 2018 dalam laporan komite tentang ambisi nuklir Korea Utara.
Jika diambil dari tanggal penilaian itu dibuat dan disampaikan Howe maka berarti tanggal paling awal yang memungkinkan untuk serangan nuklir adalah enam bulan dari 23 Januari, yaitu Juli 2018. Sedangkan perkiraan terjauh adalah 2019.
Kementerian Pertahanan menegaskan kepada Business Insider bahwa mereka cenderung untuk melihat waktu yang terdekat.
“Kami menilai bahwa mereka [Korea Utara] sekarang pasti mampu mencapai target dalam jarak dekat, yang saya maksud Jepang, Korea Selatan dan wilayah yang berdampingan,” kata Howe kepada anggota parlemen.
“Pendapat kami adalah bahwa itu mungkin akan menjadi enam hingga delapan belas bulan sebelum mereka memiliki kemampuan ICBM yang mampu mencapai pantai Amerika Serikat atau bahkan wilayah kita.”
Korea Utara menguji beberapa senjata nuklir dan rudal balistik antarbenua (ICBM) akhir tahun lalu. Berdasarkan tes, para ahli mengatakan bahwa Korea Utara mungkin bisa mendapatkan rudal untuk menyerang Amerika- tetapi masih belum memiliki teknologi untuk membawa hulu ledak nuklir yang berat dalam jarak sejauh itu.
Departemen Pertahanan Inggris percaya bahwa sekarang ini Pyongyang bekerja untuk menggabungkan hulu ledak nuklir dengan ICBM. Dua elemen yang digabungkan akan memungkinkan rezim Kim melakukan serangan jarak jauh.
“Kemampuan serangan nuklir tergantung pada bagaimana mengawinkan rudal balistik dengan hulu ledak,” kata Howe.
Kementerian Pertahanan mengkonfirmasi penilaian Lord Howe pada hari Kamis. “Kami membenarkan komentar menteri pertahanan kami,” kata seorang juru bicara kepada Business Insider.
Meskipun tampaknya ada peningkatan hubungan antara Korea Utara dan Amerika, Pyongyang tampaknya mempersiapkan peluncuran satelit yang dapat merusak diskusi yang akan datang.
Korea Utara telah membuat beberapa pembicaraan tentang denuklirisasi dengan meluncurkan satelit di masa lalu. Kim Jong un juga baru saja mengunjungi China bertemu dengan Presiden Xi Jinping, sebuah lawatan pertama sejak dia menjadi pemimpin Korea Utara.