More

    S-400 Triumf, Penjaga Langit Yang Membuat Jengkel Amerika

    on

    |

    views

    and

    comments

    Sistem pertahanan udara S-400 Triumf buatan Rusia menjadi sorotan tajam Amerika dan NATO dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini dipicu keputusan Turki untuk mengakuisi senjata tersebut. Sementara tahu Turki adalah anggota NATO dan hubungan antara aliansi dengan Rusia sedang hot.

    Amerika bahkan secara terbuka menekan Turki untuk membatalkan pembelian rudal tersebut dengan alasan S-400 tidak bisa terintegrasi dengan sistem senjata NATO. Tetapi Ankara terus melaju bahkan mereka akan mendapatkan senjata ini lebih cepat.

    Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pengiriman sistem pertahanan udara S-400 Rusia ke Turki dijadwalkan akan dilakukan pada Juli 2019.

    TASS

    “Pada pertemuan Dewan Kerja Sama Tingkat Tinggi Rusia-Turki, mendiskusikan kemungkinan kerjasama di bidang industri pertahanan. Tanggal dimulainya pasokan sistem pertahanan udara S-400 dalam kerangka perjanjian yang ditandatangani dengan Rusia dijadwal ulang lebih awal dan direncanakan untuk Juli 2019, ” kata Wakil Kepala Bagian Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan Turki Ismail Demir melalui akun Twitter Rabu 4 April 2018.

    Pada bulan Desember 2017, Rusia dan Turki menandatangani perjanjian pinjaman untuk pembelian sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia. Menurut kesepakatan itu, Rusia akan memasok Turki dengan empat baterai S-400. Pengiriman awal baterai ke Ankara direncanakan untuk kuartal pertama 2020.

    TASS

    Sebelumnya dikabarkan China juga telah menerima sistem pertama yang dibeli dari Rusia. Sementara India juga dalam langkah untuk meneken kontrak pembelian sistem tersebut.

    Arab Saudi, yang juga sekutu dekat Amerika pun tertarik untuk memiliki sistem ini meski mereka telah memiliki sistem pertahanan rudal Patriot. Dalam kasus India, Amerika menyatakan tidak akan ikut campur. Sementara terkait rencana Arab Saudi, Washington belum secara terbuka menyatakan pendapatnya.

    TASS

    S-400 sebenarnya belum pernah sekalipun terbukti mampu menembak pesawat musuh, tetapi entah kenapa sistem rudal pertahanan udara buatan Rusia ini begitu diyakini kehebatannya.

    Sistem ini telah diujicoba Rusia dengan dibawa ke medan perang Suriah. Pesawat tempur Amerika dan koalisi harus terbang di bawah pengawasan tajam sistem yang dikembangkan dari S-300 tersebut.

    TASS

    Dalam uji coba tersebut terlihat sistem pertahanan mobile bekerja dalam sebuah sistem pertahanan udara terpadu atau integrated air defense system ( (IADS). Sebuah sistem yang sangat canggih karena menggunakan beberapa tingkat sensor untuk menangkap data berbeda secara bersama-sama.

    Kondisi ini membuat taktik seperti siluman dan serangan elektronik menjadi kurang efektif ketika menyerang sistem rudal permukaan ke udara tunggal yang terletak di salah satu tempat geografis pada satu waktu.

    TASS

    S-400 sangat fleksibel ketika bicara soal rentang keterlibatan. Sistem ini menggunakan beberapa jenis kisaran pencegat. S-400 dapat menggunakan salah satu dari pencegat beberapa pencegat antara lain The insane 40N6 (400 km), 48N6 rentang yang sangat panjang ( 250 km), rentang panjang 9M96E2 (120 km) dan kisaran menengah 9M96E (40 km).

    Pencegat besar  tidak perlu digunakan pada target yang terbang lebih dekat dan bergerak lambat. Sementara untuk target nilai tinggi  seperti AWACS, tanker bahan bakar, transportasi  juga memiliki rudal tersendiri. Rusia menemukan pendekatan mempersenjatai sistem tunggal dengan beberapa pencegat sebagai hal yang paling cocok untuk kebutuhan mereka.

    TASS

    S-400 diperkirakan akan mencapai target pada jarak yang ekstrem, radar mereka lebih kuat daripada yang dimiliki Patriot dan memiliki jangkauan yang lebih panjang. Triumf dapat terlibat hingga 36 target secara simultan, menembakkan 72 rudal ke arah mereka .

    Sistem ini dipersenjatai dengan beberapa jenis rudal yang dapat mencapai target pada jarak 400 kilometer.  Sementara penggantinya, S-500, yang dijuluki Prometey atau Triumfator-M, akan memiliki kisaran 600 kilometer dan akan mampu mencegat rudal jelajah hipersonik dan bahkan satelit ruang angkasa.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this