Angkatan udara Korea Selatan mengatakan salah satu jet tempur F-15K milik mereka telah jatuh di sebuah gunung di selatan negara itu.
Tidak segera jelas apa yang menyebabkan kecelakaan yang terjadi Kamis 4 April 2018 tersebut. Nasib dua pilot juga belum diungkapkan.
Angkatan udara Korea Serlatan sebagaimana dilaporkan Foxnews hanya mengatakan saat ini pencarian terhadap dua kru Slam Eagle tersebut masih dilakukan.
Seorang pejabat dari Dinas Pemadam Kebakaran Chilgok yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan para pekerja sedang mendekati tempat itu dengan berjalan kaki dan belum memiliki visual pada pesawat.
Seorang karyawan di sebuah klub terdekat mengatakan dia mendengar rentetan ledakan yang juga membuat gedung klub berguncang.
F-15K menjadi jet tempur keempat yang jatuh dalam dua hari terakhir. Sebelumnya AV-8 Harrier II milik Marinir Amerika jatuh di Djibouti pada Rabu 4 April 2018. Pada hari yang sama sebuah J-7 milik Angkatan Udara Myanmar jatuh menewaskan pilotnya. Terakhir sebuah F-16 Angkatan Udara Amerika Serikat juga jatuh di Nevada.
F-15K Slam Eagle adalah pesawat tempur multi-peran yang diproduksi Boeing khusus untuk Republik Korea Air Force (ROKAF). Pesawan ini merupakan varian lanjutan dari F-15E Strike Eagle. Memiliki kemampuan jarak jauh misi serangan presisi siang hari atau malam, dalam segala kondisi cuaca.
Namun karena datang satu dekade setelah F-15E memasuki layanan, mereka dapat dilengkapi dengan teknologi baru termasuk display layar datar di kokpit yang kompatibel dengan kacamata malam, dan Joint Helm Mounted Cueing System yang memungkinkan pilot untuk mengunci target dengan rudal udara ke udara jarak pendek AIM-9X hanya dengan mengarahkan kepalanya ke arah mereka.
Slam Eagle juga merupakan menjadi varian F-15 pertama yang mengganti mesin asli pesawat F100 dengan F110 yang bisa menghasilkan daya 10 persen lebih besar.
ROKAF memilih F-15K Slam Eagle melalui Next Generation Fighter Program pada bulan April 2002. Pesawat melakukan penerbangan pertama pada Maret 2005. Pesawat pertama diterima dari situs Boeing di St Louis pada bulan yang sama.
ROKAF meneken kontrak dengan Boeing untuk 40 jet tempur F-15K pada bulan Juni 2002. Dua pesawat yang pertama dikirim ke Korea di Seoul Air Show pada bulan Oktober 2005. Sementara pesawat terakhir disampaikan selama latihan Red Flag di Nellis Air Force Base pada bulan Agustus 2008.
Pada bulan April 2008, Boeing menerima kontrak kembali untuk 21 pesawat F-15K ke ROKAF. Dari kontrak itu enam pesawat pertama tiba tahun 2010. Dua pesawat lagi disampaikan pada bulan April 2011. Pesawat kesembilan dan kesepuluh disampaikan Juni 2011. Terus berlanjut hingga dua terakhir dikirim di Daegu Air Base April 2012.
F-15K Slam Eagle dapat terbang dengan kecepatan maksimum Mach 2,5. Radius tempur atau daya tahan pesawat lebih dari 1.800 km.