Kapal Rusia Berseliweran di Sekitar Kabel Bawah Laut, Amerika Makin Gelisah
Kapal selam nuklir Rusia Dmitry Donskoy berlayar di bawah Great Belt Bridge di Denmark dalam perjalannya ke Saint Petersburg, 21 Juli 2017/ Scanpix Denmark

Kapal Rusia Berseliweran di Sekitar Kabel Bawah Laut, Amerika Makin Gelisah

Kapal-kapal Rusia berseliweran di sekitar kabel komunikasi bawah air, menyebabkan Amerika dan sekutu-sekutunya khawatir Kremlin mungkin telah menemukan cara baru untuk memata-matai mereka.

Pejabat Amerika dan Barat semakin terganggu oleh minat Rusia terhadap 400 kabel serat optik yang mengalirkan sebagian besar sambungan telepon, email, dan teks di dunia, serta transaksi finansial harian senilai US$ 10 triliun.

“Kami telah melihat aktivitas angkatan laut Rusia, dan khususnya di bawah laut dengan aktivitas kapal selam mereka, yang belum pernah kami lihat sejak tahun 80-an,”  kata Jenderal Curtis Scaparrotti, Komandan Komando Eropa Amerika, mengatakan kepada Kongres Maret 2018.

Tanpa kabel bawah laut, bank di negara-negara Asia tidak dapat mengirim uang ke Arab Saudi untuk membayar minyak. Para pemimpin militer Amerika akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan pasukan yang memerangi militan di Afghanistan dan Timur Tengah. Seorang siswa di Eropa juga tidak akan dapat Skype orangtuanya di Amerika Serikat.

Semua informasi ini ditransmisikan di sepanjang serat kaca kecil yang terbungkus kabel bawah laut yang, dalam beberapa kasus, sedikit lebih besar dari selang taman. Dikabarkan, ada 620.000 mil serat kabel optik yang ada di bawah laut. Cukup untuk mengelilingi bumi hampir 25 kali.

Peta kabel bawah laut di dunia

Sebagian besar saluran dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi swasta, termasuk raksasa seperti Google dan Microsoft. Lokasi mereka mudah diidentifikasi di peta publik, dengan garis berputar-putar yang terlihat seperti spageti. Saat memotong satu kabel mungkin memiliki dampak terbatas, memutuskan beberapa secara simultan atau pada titik-titik penting dapat menyebabkan gangguan besar.

“Jika terjadi krisis atau konflik, mereka [Rusia] mungkin melakukan hal-hal busuk kepada kami,” kata Michael Kofman, seorang ahli militer Rusia di kelompok riset nirlaba CNA Corp sebagaimana dikutip Business Insider Minggu 1 April 2018.

Direktorat Utama Riset Laut Dalam Rusia, yang memiliki kapal permukaan khusus, kapal selam, drone bawah laut dan kapal selam mini disebut terus melakukan pengintaian, penyelamatan bawah laut dan pekerjaan lainnya.

Satu kapal yang dijalankan oleh direktorat ini adalah Yantar. Sebuah kapal oseanografi 354 kaki yang menampung sekitar 60 awak. Baru-baru ini kapal terdetksi di lepas pantai Amerika Selatan membantu Argentina mencari kapal selam yang hilang.

Parlamentskaya Gazeta, publikasi parlemen Rusia, Oktober lalu mengatakan Yantar memiliki peralatan dirancang untuk pelacakan laut dalam dan menghubungkan ke kabel komunikasi rahasia.”

Publikasi tersebut mengatakan bahwa pada bulan September 2015, Yantar berada di dekat Kings Bay, Georgia, rumah bagi pangkalan kapal selam Amerika untuk mengumpulkan informasi tentang peralatan di kapal selam Amerika, termasuk sensor bawah air dan jaringan informasi terpadu militer Amerika.

Rossiya, sebuah jaringan TV negara Rusia, mengatakan Yantar tidak hanya dapat terhubung ke kabel-kabel rahasia, tetapi juga dapat memotongnya dan dan memacetkan sensor bawah air dengan sistem khusus.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan untuk komentar. Tetapi Steffan Watkins, konsultan keamanan teknologi informasi di Kanada yang melacak kapal itu mengatakan tidak ada bukti kuat bahwa kapal itu terlibat dalam aktivitas jahat. Namun ia bertanya-tanya apa yang dilakukan kapal ketika berhenti di atas kabel penting atau ketika transponder pelacakan Sistem Identifikasi Otomatisnya tidak menyala.

“Saya tidak berpikir ini adalah orang-orang sebenarnya yang melakukan sabotase. Saya pikir mereka meletakkan dasar untuk operasi masa depan,” katanya.

Anggota Kongres juga bertanya-tanya.  “Fakta bahwa mereka dengan jelas melacak kabel dan berkeliaran di sekitar kabel menunjukkan bahwa mereka melakukan sesuatu,” kata Joe Courtney, seorang anggota kongres Demokrat.

Senator Demokrat Gary Peters dari Michigan, yang merupakan anggota Komite Bersenjata, mengatakan tujuan Moskow tampaknya adalah “mengganggu saluran komunikasi normal dan menciptakan lingkungan yang salah informasi dan ketidakpercayaan.”

NEXT: CATATAN MENCURIGAKAN YANTAR