Rusia sedang membangun setengah lusin kapal patroli Projecy 22160 yang memiliki desain inovatif dan kompak tetapi menyediakan banyak kemampuan dan daya gempur besar. Sebuah konsep yang cantik dan cerdas.
Dengan bobot hanya 1.300 ton, dan panjang 308 kaki, kapal ini memiliki fitur siluman dan memiliki jangkauan 6.000 mil. Kapal dapat tinggal di laut selama 60 hari dengan kru sekitar 80 orang. Kapal dalam melaju dengan kecepatan hingga 30 knot.
Kapal kelas ini dirancang dengan banyak misi, dari anti-pembajakan hingga anti-terorisme, dan bahkan serangan dan dukungan operasi khusus. Tetapi di atas segalanya mereka adalah kapal kontrol laut yang mampu melakukan operasi air biru seperti halnya operasi air coklat.
Kapal mengemas meriam 57mm А-220М, sepasang peluncur granat DP-65, serta dua senapan 14,5 mm. Sebuah menara rudal pertahanan udara Gibka yang dapat menyimpan hingga 12 misil Igla juga ditakdirkan untuk melengkapi kapal-kapal ini.
The War Zone menulis Minggu 31 Maret 2018, sistem sensor inframerah dan teleskopik TV juga dapat digunakan untuk pengawasan. Sistem penanggulangan TK25 dan PK10 membantu melindungi kapal dari ancaman di atas dan di bawah laut.
Kapal kecil ini juga memiliki dek penerbangan yang cukup besar dan teluk hangar semi-tersembunyi yang unik yang dapat mengakomodasi helikopter multi-misi menengah seperti KA-27/28/29. Hal ini memberikan kemampuan pengawasan, serangan, dan pencarian dan pertolongan yang melampaui batas.

Selain sensor navigasi, sistem sensor utama kapal patroli adalah Pozitiv-ME1 3D active surface dan radar pencarian udara, yang memiliki jangkauan terhadap target seukuran pesawat tempur sekitar 75 hingga 100 mil.
Sistem sonar aktif dan pasif terbaru yang kompak juga dibawa bersama dengan sepasang perahu karet yang mengapit setiap sisi kapal. Ini dapat digunakan untuk berbagia misi.
Tetapi bagian yang paling menarik dari konsep ini adalah area seperti garasi yang luas di bawah dek helikopter di mana dua kontainer dapat dipasang di bawah pintu ayun di atas.
Ruang ini fleksibel dan dapat digunakan untuk segala hal mulai dari ruang ekstra untuk awak atau personil operasi khusus, untuk meluncurkan dan memulihkan perahu kecil dan drone bawah air atau pesawat tanpa awak. Bahkan bisa untuk memasang pusat kendali drone. Tapi tujuan utama ruang adalah untuk menempatkan senjata jarak jauh dalam peti kemas.
https://twitter.com/Capt_Navy/status/979803238802194432
Sebuah konsep serupa sedang dibangun ke dalam kapal-kapal patroli pemecah es Rusia yang ditujukan untuk operasi-operasi di Arktik. Tetapi dalam kasus kapal-kapal Project 22160, rudal anti anti-kapal Klub-N dan rudal-rudal penjelajah darat akan menjadi senjata utama. Misil-misil peti kemas lainnya dapat dibawa masuk dan keluar sewaktu-waktu.
Pada dasarnya, ini memberikan kapal tempur yang relatif kecil ini pi;ihan untuk membawa serta kemampuan anti-kapal jarak jauh dan serangan darat yang kredibel, dengan kemampuan untuk menempatkan delapan rudal sekaligus dalam dua canister. Sebagai alternatif, satu tabung dapat ditempatkan dengan ruang ekstra yang digunakan untuk operasi lain.
Versi yang disempurnakan dari kelas Project 22160 juga dilengkapi dengan sistem peluncuran misil vertikal Shtil-1 yang ditempatkan antara gate dan dek gun yang mengemas antara selusin dan dua lusin rudal 9M317ME.
Senjata yang merupakan turunan lanjutan dari sistem SA-11 Buk ini memberi kapal-kapal kecil ini kemampuan pertahanan udara yang memungkinkan mereka untuk melindungi konvoi kapal dan dirinya sendiri. Rudal-rudal tersebut memiliki jangkauan sekitar 30 mil. Senjata ini mirip dengan RIM-162 Evolved Sea Sparrow Missile milik NATO.
Kemampuan tambahan ini akan dikemas ke dalam kapal hingga bobotnya akan bertambah menjadi sekitar 1.700 ton. Sebagai perbandingan, Littoral Combat Ships kelas Freedom milik Amerika Serikat, meskipun lebih cepat, tidak memiliki kekuatan serang seperti kapal ini. Selain itu Kelas Freedom doa kali lebih berat serta juga lebih mahal.

Tidak dapat disangkal bahwa Rusia memiliki kemampuan untuk memasukkan banyak kemampuan tempur ke dalam kapal-kapal kecil, terutama akhir-akhir ini. Korevet Kelas Buyan adalah kapal kecil yang sangat ganas, setelah memamerkan kemampuan mereka untuk meluncurkan rudal jelajah jarak jauh di Suriah dari Laut Kaspia untuk pertama kalinya pada tahun 2015.
Namun kemampuan modularitas dan pertahanan udara dari perahu-perahu Project 22160 cukup menarik, seperti kemampuan mereka untuk beroperasi di laut terbuka dalam jangka waktu yang lama. Tinggal satu hal yang akan menentukan nasib kapal cerdas ini, yakni kemampuan keuangan Rusia untuk membelinya.