Dua personel koalisi pimpinan Amerika Serikat tewas sementara lima lainnya luka-luka karena ledakan bom rakitan di Suriah.
Koalisi pimpinan Amerika Serikat mengatakan Jumat 30 Maret 2018 ini adalah korban pertama yang terbunuh atau terluka di tahun 2018 ini sebagai bagian dari misi melawan ISIS.
“Rincian yang berkaitan dengan insiden itu ditahan menunggu penyelidikan lebih lanjut,” kata koalisi. Ditambahkan ledakan terjadi pada hari Kamis pukul 21.00 GMT.
Menurut pernyataan tersebut mereka yang terluka dievakuasi untuk perawatan lebih lanjut. Tidak disebutkan asal negara mereka yang terluka.
Koalisi juga tidak menyebutkan di mana insiden itu terjadi, tetapi itu terjadi beberapa jam setelah seorang pejabat lokal Suriah mengatakan bahwa sebuah bom di tepi jalan meledak di kota Manbij yang tidak jauh dari perbatasan dengan Turki.
Mohammed Abu Adel, Kepala Dewan Militer Manbij sebagaimana dilaporkan CBS News  mengatakan bom itu meledak ratusan meter dari markas keamanan.
Manbij berada di bawah ancaman operasi militer Turki yang berupaya untuk menghancurkan YPG Kurdi. Kota itu juga telah melihat sejumlah ledakan kecil, protes dan upaya pembunuhan terhadap anggota dewan militer Manbij dalam beberapa pekan terakhir.
Pejabat lokal menyalahkan Turki dan musuh-musuh lainnya karena berusaha menabur kekacauan di kota yang dikendalikan oleh ISIS sampai musim panas 2016 tersebut.
Dewan Militer Arab Kurdi-Arab Manbij yang didukung amerika telah memegang kendali sejak pasukan Amerika berpatroli di kota dan daerah dengan pasukan yang bermarkas di dekatnya.