Site icon

Back from the Depths: Satu Abad Penyelamatan Kapal Selam

Sekitar satu abad yang lalu untuk pertama kalinya penyelamatan kapal selam yang tenggelam dilakukan. Setelah 100 tahun teknologi untuk misi ini sudah berkembang sangat pesat. Tetapi, hal itu tidak menjadikan upaya pencarian dan penyelamatan kapal bawah air ini menjadi mudah.

Berikut momen-momen penting selama 100 tahun terakhir dalam perkembangan upaya penyelamatan kapal selam di dunia.

HMS K13, Januari 1917

Perairan Gareloch yang dingin di Argyll dan Bute, Skotlandia, menjadi tempat kapal selam pertama yang berhasil diselamatkan di dunia pada bulan Januari 1917 ketika HMS K13 tenggelam selama uji coba laut. Ada 80 orang di kapal baik kru, pejabat angkatan laut dan warga sipil.

Pada pukul 22.00 tanggal 29 Januari atau kira-kira 10 jam setelah K13 tenggelam, kapal penyelamat pertama tiba, dan penyelam dikirim saat fajar. Mereka berhasil menjalin komunikasi dengan para korban menggunakan kode morse yang dikirim lewat lambung kapal.

Kemudian sore hari kemudian sebuah airline berhasil dihubungkan dengan kapal yang memungkinkan tank blast untuk ditiup dan pada tengah hari pada tanggal 31, dengan bantuan hawser, lambung K13 dibawa ke atas permukaan, dan didukung oleh tongkang di berbagai sisi.

Sebuah lubang kemudian dibuat dan pada pukul 22.00  atau 57 jam setelah tenggelam penumpang terakhir dari 48 korban selamat telah diselamatkan.

Penggunaan DSEA, 1929

Pada awal-awal keberadaan kapal selam, menyelamatkan awak kapal selam yang mengalami kecelakaan cenderung lebih fokus pada upaya pelolosan diri daripada menunggu bantuan. Kapal menyediakan sejumlah sistem dan perangkat yang dikembangkan untuk membantu upaya ini.

Salah satu jenis yang paling awal adalah Davis Submerged Escape Apparatus (DSEA), yang ditemukan oleh Sir Robert Davis pada tahun 1910, dan diadopsi 19 tahun kemudian oleh Royal Navy, setelah periode pengembangan lebih lanjut.

DSEA tetap beroperasi sampai penyelidikan yang komprehensif Angkatan Laut 1946 menemukan bahwa tidak ada perbedaan dalam tingkat kelangsungan hidup bagi mereka yang lolos dari kapal selam dengan atau tanpa alat ini.

USS Squalus, Mei 1939

Pada 23 Mei 1939, kapal selam terbaru Amerika kelas Sargo USS Squalus memulai tes rutin menyelam di lepas pantai Portsmouth, New Hampshire yang pada akhirnya berubah menjadi penyelamatan dalam air pertama yang sukses dalam sejarah.

Dalam beberapa menit, air mulai membanjiri kapal selam  ketika ruang mesin diisi dengan air melalui katup induksi utama, dan tenggelam di kedalaman lebih dari 240 kaki air. Sebanyak 26 awak yang ada di belakang  langsung tenggelam.

Sementara 33 awak yang lain berada bagian depan ditemukan hidup beberapa jam kemudian oleh kapal selam Sculpin.

Keesokan harinya, penyelam Angkatan Laut Amerika yang dipimpin oleh Charles ‘Swede’ Momsen – penemu escape breathing device Momsen Lung berhasil menggunakan ruang penyelamatan yang juga sebagian besar adalah rancangannya  untuk membebaskan kapal selam yang terperangkap.

Butuh empat perjalanan dengan korban yang terakhir mencapai permukaan sesaat setelah tengah malam pada tanggal 25.

USS Thresher, April 1963

Pada 10 April 1963, USS Thresher terlibat dalam serangkaian tes pasca-pemeriksaan sekitar 220 mil di lepas pantai Boston, Massachusetts, ditemani kapal penyelamat kapal selam Skylark.

Ketika Thresher mulai menyelam, berjalan berputar-putar di bawah Skylark untuk menjaga komunikasi, kapal penyelamat mendengarkan  laporan adanya “kesulitan kecil”. Tetapi setelah itu tidak terdengar lagi kontak dari  USS  Thresher.

Pencarian bawah laut yang luas kemudian menemukan puing-puing kapal. USS Thresher rusak menjadi enam bagian dan terbaring di 8.400 kaki air.

Kapal selam nuklir pertama hilang di laut, tenggelamnya Thresher menelan korban 129 penumpang, tetapi kematian mereka adalah membuktikan momen yang menentukan bagi Angkatan Laut Amerika yang mengarah pada inisiatif keselamatan kapal selam baru yang lebih ketat.

NEXT

Mystic dan Avalon, 1977

Tenggelamnya USS Thresher juga memulai pengembangan apa yang disebut sebagai deep submergence rescue vehicles (DSRVs) Angkatan Laut Amerika memimpin dengan Proyek Deep Submergence Systems pada tahun 1964.

Pada awal tahun 1970-an mereka menghasilkan dua kapal selam canggih dan berkemampuan tinggi bernama Mystic dan Avalon, yang mencapai status operasional pada tahun 1977. Kapal ini kemudian membentuk tulang punggung dari kemampuan penyelamatan kapal selam Angkatan Laut Amerika hingga tahun 2008.  Saat ini, DSRV telah menjadi aset yang sangat penting bagi operator kapal selam di seluruh dunia.

K-141 Kursk, Agustus 2000

Tenggelamnya Kursk selama latihan maritim besar pertama Rusia selama lebih dari satu dekade menjadi peringatan baru bagi Angkatan Laut di seluruh dunia tentang pentingnya penyelamatan kapal selam.

Pada 12 Agustus 2000, dua ledakan menenggelamkan kapal selam kelas Oscar tersebut di Laut Barents. Meskipun ada kapal-kapal di dekatnya, Angkatan Laut Rusia tetap tidak menyadari bahwa kapal selam itu dalam kesulitan selama beberapa jam hingga kehilangan waktu penting dalam upaya penyelamatan.

Selama empat hari berikutnya, upaya dilakukan untuk mencapai Kursk menggunakan submersible. Pada hari kelima, setelah sebelumnya menolak tawaran bantuan internasional, Presiden Putin menyerah dan menerima bantuan Inggris dan Norwegia. Namun, pada saat para penyelam Norwegia mencapai tempat orang-orang yang kemungkinan masih selamat saat kecelakaan terjadi sudah meninggal dunia.

ISMERLO, 2003

Ada banyak perkembangan setelah tragedi Kursk di antara negara-negara yang mengoperasikan kapal selam  tetapi yang paling penting secara global adalah pembentukan International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) pada tahun 2003.

Awalnya didirikan oleh NATO dan Submarine Escape and Rescue Working Group dengan bertempat di Norfolk, AS, markas permanennya sekarang berada di Northwood UK.

Terdiri dari tim ahli multi-nasional penyelamat kapal selam dan spesialis penyelamat, tujuan ISMERLO adalah untuk membantu mencegah kecelakaan, menetapkan prosedur yang disepakati untuk membentuk dasar dari standar internasional dalam penyelamatan kapal selam di masa damai, dan memfasilitasi panggilan cepat dengan sumber daya penyelamatan yang tepat seperti yang dipersyaratkan. Organisasi sekarang telah menjadi bagian intrinsik penyelamatan kapal selam global.

Priz AS-28, Agustus 2005

Pada tanggal 4 Agustus, kapal selam mini Priz AS-28 Rusia terperangkap dalam kabel bawah laut di lepas pantai semenanjung Kamchatka.  Kapal yang terjebak pada kedalaman 190m air tersebut tidak dapat muncul ke permukaan dan mengeluarkan panggilan darurat.

Bantuan kali ini datang cepat dari Inggris, Amerika dan Jepang. Tiga hari setelah Priz terjerat, dan dengan kekhawatiran bahwa jumlah oksigen yang tersisa, kapal selam penyelamat yang dimiliki dan dioperasikan Inggris tiba dan berhasil membebaskan kapal selam Rusia.

ARA San Juan

ARA San Juan, November 2017

Hilangnya San Juan pada akhir tahun 2017 juga menjadi pengingat bahwa meskipun teknologi sudah sangat berkembang dan canggih dibandingkan 100 tahun lalu  serta adanya kerjasama multinasional besar-besaran, kapal selam masih tersebut tetap belum ditemukan.

Kapal Argentina terakhir terdengar dari pada 15 November, saat berpatroli di Atlantik Selatan, dan hilangnya kapal memicu operasi pencarian dan penyelamatan internasional yang melibatkan lebih dari selusin negara, yang berlangsung selama dua minggu. Tetapi kemudian satu persatu negara mengakhiri pencarian dan hingga saat ini kapal yang membawa 44 kru kapal tersebut tidak diketahui di mana keberadaannya.

Sumber: Naval Technology

Exit mobile version