Site icon

Rusia Renovasi Tank T-80, Apa Yang Didapat?

T-80

Main Battle Tank T-80 Rusia sudah puluhan tahun dibiarkan berdebu di gudang penyimpannya. Tetapi karena kebutuhan untuk membangkitkan kekuatan militernya secara cepat, Moskow kemudian memutuskan untuk merenovasi dan memperbarui tank tersebut untuk dibawa lagi ke layanan.

Uralvagonzavod dalam enam bulan terakhir telah bekerja untuk modernisasi tank T-80. Sebelum itu perusahaan menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan untuk penyediaan mesin yang ditingkatkan.

Pada tanggal 15 Maret 2018, Kementerian Pertahanan Rusia menerima pengiriman model T-80 yang telah dimodernisasi dan siap beroperasi di daerah-daerah paling dingin di negara tersebut, yakni Kutub Utara.

Sebagaimana dilaporkan Russia Beyond 20 Maret 2018, dengan dimulainya pembukaan Arktik, Angkatan Darat Rusia menghadapi tugas untuk mempertahankan perbatasan negara dari arah baru. Alih-alih menginvestasikan miliaran untuk memproduksi peralatan baru dan menghabiskan anggaran negara dengan pengeluaran ekstra, para pemimpin negara memutuskan untuk berinvestasi dengan memodernisasi peralatan yang sudah diistirahatkan.

Pasukan tank membentuk basis tentara Rusia. Saat ini mereka memiliki sekitar 18.200 tank dari berbagai jenis. Lantas apa yang dimodernisasi dari T-80?

Mesin turbin gas T-80 adalah salah satu keunggulan tank ini, tetapi juga sekaligus masalah besar karena tingkat konsumsi bahan bakar yang sangat boros.

Di atas medan yang paling berat, T-80 bisa mengonsumsi bahan bakar 2-4 kali lebih banyak dibandingkan T-72 yang bertenaga diesel.

Kini para desainer telah berhasil mengatasi kekurangan kunci ini. Sekarang konsumsi bahan bakar T-80 telah berkurang ke tingkat T-72 berkat start-up mesin dan generator secara bersamaan.

Dalam istilah sederhana, para desainer telah mengubah mesin untuk berfungsi dalam mode idling. Mesin turbin gas yang dipasang pada model T-80 pada akhir 1970-an beroperasi pada kecepatan penuh baik pada kecepatan tinggi dan ketika diam.

Senapan tank juga mendapat modernisasi dengan diberi pencitraan termal modern dan sistem laser yang meningkatkan efektivitas tempurnya baik siang maupun malam hari.

Armor mesin juga telah dilapisi dengan lapisan pelindung dinamis, dan kompartemen kru telah disesuaikan dengan suhu hingga -40 celcius.

Meriam 125 mm yang digunakan tank ini tidak berubah, begitu juga senapan mesin kaliber besar yang dipasang pada turret.

NEXT: KEUNGGULAN DAN PERAN TEMPUR T-80

T-80

T-80 diluncurkan pada pertengahan 1970-an dan merupakan tank pertama di dunia yang dilengkapi dengan mesin turbin gas bukan mesin diesel standar. Mesin turbin gas yang digunakan ini mirip dengan yang digunakan di pesawat. Karena itu, suara T-80 saat berpacu seperti deru pesawat tempur yang melaju di landasan.

Raksasa lapis baja dengan mesin turbin gasnya memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sepupu kontemporernya. Berbeda dengan diesel, tank ini siap untuk operasi tiga menit setelah start-up dan bukan 30 menit seperti dalam kasus T-72.

T-80 memiliki jangkauan 270 mil dengan satu pengisian bahan bakar. Lebih lanjut, mesin baru ini memberikan keunggulan kecepatan dan kemampuan manuver tank seberat 40 ton tersebut.

Pada saat itu, T-80 adalah tank pertama yang diproduksi di dalam negeri yang dapat meluncur cepat di medan terjal dengan kecepatan di atas 40 mph. Hari ini hanya Armata yang bisa membanggakan kemampuan yang sama.

Apa Peran T-80 Saat Dibangun?

Selama Perang Dingin dan perlombaan senjata, tank berkecepatan tinggi semacam ini dianggap sebagai senjata serangan pertama. Total 4.000 T-80 dikerahkan di perbatasan barat Uni Soviet di Jerman Timur dan Eropa Timur. Jika terjadi perang, mereka harus menyeberangi Eropa dan mencapai Selat Inggris dalam beberapa hari.

Meski rakus bahan bakar, raksasa baja ini bisa “diberi makan” semua jenis bahan bakar sehingga dia bahkan bisa mengisi bahan bakar di pom bensin Eropa, pabrik industri dan unit militer.

Tetapi dengan dimulainya perestroika dan runtuhnya Uni Soviet pada 1991, kebutuhan akan pasukan berkecepatan tinggi dan rencana operasi tempur hipotetis di Eropa menjadi hilang. Akibatnya, mayoritas T-80 akhirnya diparkir di gudang penyimpanan.

Exit mobile version