Eropa dan Amerika Usir Ratusan Diplomatnya, Rusia Geram
Kedutaan Besar Rusia di Amerika

Eropa dan Amerika Usir Ratusan Diplomatnya, Rusia Geram

Negara-negara Eropa dan Amerika mengusir diplomat Rusia karena tuduhan penggunaan agen saraf kepada bekas mata-mata Skripal dan putrina Yulia di Inggris 4 Maret 2018. Tentu saja Moskow geram dan mengatakan akan menanggapi tindakan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pihaknya akan menanggapi keputusan sejumlah besar negara-negara Barat untuk mengusir diplomat Rusia, dan menuduh pemerintahan mereka menutup mata demi mengikuti sekutu mereka, Inggris ke dalam konfrontasi dengan Moskow.

Inggris sudah lebih dulu mengusir 23 diplomat Moskow yang telah dibalas Kremlin. Presiden Donald Trump juga memerintahkan 60 diplomat Moskow diusir dan konsulat Rusia di Seattle harus ditutup.

Sebanyak 19  negara Uni Eropa termasuk Jerman, Latvia, Lithuania dan Polandia, Finlandia, Norwegia, Swedia, Hongaria dan Ukraina ikut serta berdiri di pihak London dan  Washington. Jika ditotal, lebih dari 100 utusan Rusia di berbagai negara itu dalam status terusir.

Kementerian itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memandang pengusiran, adalah hal yang diperintahkan sebagai tanggapan terhadap keracunan mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal di Kota Salisbury, Inggris, sebagai tindakan tidak ramah dan gerakan provokatif.

Inggris telah menyalahkan Rusia atas tindakan meracuni Skripal dan putrinya Yulia, sebuah tuduhan yang disangkal Moskow.

“Sikap provokatif atas solidaritas dengan London oleh negara-negara ini, yang telah tunduk pada otoritas Inggris dalam apa yang disebut perkara Skripal dan tidak mau memahami situasi yang terjadi, merupakan kelanjutan dari jalan konfrontasi menuju eskalasi,” demikian dalam pernyataan tersebut.

“Sekutu Inggris menutup mata demi mengikuti prinsip persatuan Euro-Atlantik, merugikan penilaian bijak, norma-norma dialog internasional yang beradab, dan prinsip-prinsip hukum internasional,” tambahnya.

“Tak perlu dikatakan bahwa tindakan tidak ramah oleh kelompok negara ini tidak akan berlangsung tanpa pemberitahuan dan kami akan bereaksi terhadapnya,” demikian dalam pernyataan itu.