Dituduh NATO Bantu Taliban, Rusia: Jangan Omong Kosong
Taliban

Dituduh NATO Bantu Taliban, Rusia: Jangan Omong Kosong

Rusia menolak tuduhan komandan penting NATO di Afghanistan bahwa mereka telah mendukung dan bahkan memasok senjata ke Taliban.

Pernyataan ini menjadi perang kata-kata terakhir dari kedua pihak yang terus terjebak dalam ketegangan di berbagai titik.

Dalam wawancara dengan BBC pekan lalu, petinggi NATO Jenderal John Nicholson mengatakan bahwa Rusia telah bertindak untuk melemahkan upaya Amerika di Afghanistan meskipun ada kepentingan bersama dalam memerangi terorisme dan narkotika. Salah satu indikasi yang jelas adalah Moskow memberikan dukungan keuangan dan bahkan senjata.

“Kami sudah membawa senjata ke markas besar ini dan diberikan kepada kami oleh para pemimpin Afghanistan dan mengatakan ini diberikan oleh Rusia kepada Taliban,” katanya.

Sebuah pernyataan dari kedutaan Rusia di Kabul membantan tuduhan tersebut dan menyebut sebagai “gosip omong kosong.”

“Sekali lagi, kami bersikeras bahwa pernyataan seperti itu benar-benar tidak berdasar dan meminta para pejabat untuk tidak berbicara omong kosong,” kata kedutaan dalam pernyataannya sebagaimana dilansir Reuters Minggu 25 Maret 2018.

Para komandan Amerika, termasuk Nicholson, telah mengatakan pada beberapa kesempatan selama tahun lalu bahwa Rusia mungkin memasok senjata ke Taliban meskipun belum ada bukti yang dikonfirmasi sejauh ini telah dipublikasikan.

Namun, komentar Nicholson datang dalam situasi ketegangan yang berkembang antara NATO dan Moskow atas kasus Sergei Skripal, mantan agen intelijen yang ditemukan diracuni dengan agen saraf langka di Inggris.

Para pejabat Rusia mengatakan bahwa kontak terbatas mereka dengan Taliban ditujukan untuk mendorong pembicaraan damai dan menjamin keselamatan warga Rusia. Moskow menawarkan untuk membantu mengoordinasikan pembicaraan damai di Afghanistan.

Para pejabat Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok itu telah memiliki hubungan yang signifikan dengan Moskow sejak setidaknya 2007 dan menambahkan bahwa keterlibatan Rusia tidak lebih dari “dukungan moral dan politik”.

Moskow telah mengkritik keras Amerika Serikat dan NATO atas penanganan perang di Afghanistan, tetapi Rusia pada awalnya membantu menyediakan helikopter untuk militer Afghanistan dan menyetujui rute pasokan untuk bahan koalisi melalui Rusia.

Sebagian besar kerja sama itu telah runtuh ketika hubungan antara Rusia dan Barat memburuk dalam beberapa tahun terakhir atas konflik di Ukraina dan Suriah.