Amerika Serikat terus berusaha menghentikan rencana Turki untuk membeli sistem rudal pertahanan S-400 dari Rusia.
Setelah sejumlah anggota parlemen mengancam sanksi kepada Rusia jika menjual senjata itu ke negara lain, Washington akan kembali melobi Ankara.
Asisten Menteri Luar Negeri Amerika urusan politik-militer, Tina Kaidanow diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Turki pekan depan untuk menawarkan sistem rudal Patriot.
Surat kabar Sabah Turki melaporkan Kamis 22 Maret 2018 Kaidanow diperkirakan akan tiba di Ankara pada 31 Maret. Sumber tingkat tinggi Amerika mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa Washington akan membawa penawaran Patriot sebagai alternatif dari S-400 Rusia.
Menurut sumber itu, pemerintahan Trump memiliki harapan tinggi atas kunjungan Kaidanow, dengan Washington melihat penjualan senjata sebagai komponen dari kebijakan luar negerinya.
Rusia dan Turki mencapai perjanjian US$ 2,5 miliar untuk penjualan S-400 pada 2017, dengan pengiriman pertama diharapkan akan dikirim pada akhir 2019.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu awal Maret ini menjelaskan Turki memiliki kebutuhan mendesak untuk sistem pertahanan udara baru karena pertahanannya yang ada sekarang sudah usang. Sementara sejak lama Amerika tidak memberi peluang untuk membeli sistem rudal tersebut.
Tetapi kini Washington telah meluncurkan kampanye yang semakin kuat untuk mencoba menekan sekutu tersebut terkait pembelian S-400. Amerika mengingatkan Ankara akan menghadapi ‘konsekuensi’ jika pembelian diteruskan.
Pemerintah Turki memperingatkan bahwa pihaknya akan menanggapi segala kemungkinan sanksi Amerika atas keputusan tersebut.
Pekan lalu, sekelompok Senator Amerika mengirim surat ke Kementerian Luar Negeri mendesak untuk memberlakukan tindakan hukuman baru terhadap Rusia jika menjual S-400 ke negara lain. Hal ini dianggap sesuai dengan Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).
Pejabat NATO mengklaim bahwa sistem S-400 tidak kompatibel dengan pertahanan udara aliansi. Ankara, bagaimanapun, telah membantah hal ini dengan mengatakan faktanya Yunani juga menggunakan S-300 yang mereka beli pada tahun 1999.
Baca juga: