More

    Pangeran Alwaleed Membuka Rahasia Bagaimana Rasanya Dipenjara

    on

    |

    views

    and

    comments

    Pangeran Alwaleed bin Talal, yang baru saja dibebaskan dari penahanan karena tuduhan korupsi, membeberkan bagaimana kondisi dia di tahanan.

    Kepada Bloomberg Alwaleed mengatakan bahwa dia tidak disiksa, dan rumor tersebut adalah kebohongan. Dia mengatakan bahwa dia menghabiskan 83 hari di waktu luang, menonton olahraga, membaca berita, dan berdoa.

    Alwaleed, yang dilaporkan memiliki kekayaan lebih dari US$ 17 miliar atau sekitar Rp234 triliun itu ditahan selama 83 hari di Ritz Carlton Riyadh dan akhirnya dibebaskan pada pertengahan Maret.

    Baru-baru ini diwawancari Erik Schatzker dari Bloomberg untuk membahas kesepakatan yang dia dapatkan untuk pembebasannya. Wall Street Journal sebelumnya melaporkan pangeran itu harus membayar US$ 6 miliar atau sekitar Rp82,6 triliun  untuk pembebasan tersebut. Dalam wawancara, Alwaleed tidak mau masuk ke rincian lebih lanjut.

    Dia juga bersikukuh bahwa dia tidak “ditangkap” dan bahwa dia tidak pernah dituntut melakukan kejahatan apa pun. Dia menjelaskan tentang perlakuan yang dia dapatkan di Ritz-Carlton, di mana rumor tentang penyiksaan dan penganiayaan terhadap tahanan kaya lainnya telah dibesar-besarkan.

    “Saya perlu membersihkan nama saya, dan untuk membersihkan banyak kebohongan,” kata Alwaleed kepada Bloomberg.

    “Misalnya, ketika mereka mengatakan bahwa saya disiksa, saya dikirim ke penjara, Anda tahu, selama 83 hari saya di hotel Ritz-Carlton. Semua ini adalah kebohongan. Aku tinggal di sana sepanjang waktu. Saya tidak pernah disiksa. ”

    Dia mengatakan bahwa dia ditahan di sebuah suite kerajaan seluas 4.575 kaki persegi, dan dia menghabiskan banyak waktunya untuk bersenang-senang.

    “Banyak olahraga, banyak jalan kaki,  banyak menonton berita, banyak berdoa,” kata Alwaleed. Dia menambahkan bahwa ia terbangun setiap hari sekitar pukul 6 atau 7 pagi dan tetap sholat lima waktu.

    Dia juga mengatakan kepada Bloomberg bahwa tidak ada orang lain yang disiksa atau dianiaya, kecuali mungkin bagi mereka yang “mencoba melarikan diri atau melakukan sesuatu yang gila. Mungkin. Tapi pasti tidak ada yang bisa Anda sebut penyiksaan sistematis. ”

    Alwaleed mengatakan kepada Bloomberg bahwa dia tidak diizinkan untuk melihat atau berbicara dengan tahanan lain, namun dia diizinkan untuk berbicara melalui telepon dengan keluarga dekatnya, juga sebagai CEO perusahaannya. Dia mengakui bahwa panggilan telepon tersebut mungkin dipantau.

    Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, sepupu Alwaleed, dilaporkan berada di balik penangkapan dan tindakan terhadpa dugaan korupsi. Pangeran Mahkota ini memang terlihat cukup agresif membangun pengaruhnya, termasuk melakukan kunjungan ke sejumlah negara seperti Inggris dan Amerika untuk bertemu dengan para pemimpin tertinggi negara tersebut.

    Baca juga:

    Seharga Rp7 Triliun, Pesawat Pangeran Alwaleed Memang Keterlaluan Mewahnya

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this