Korea Selatan berencana untuk menyebarkan rudal permukaan ke permukaan dalam brigade kontra-artileri yang baru dibuat pada bulan Oktober 2018. Tugas dari kekuatan ini adalah menghancurkan situs artileri jarak jauh Korea Utara dekat Zona Demiliterisasi, jika konflik meletus di Semenanjung Korea.
Rencana itu adalah bagian dari reformasi pertahanan Korea Selatan untuk mengembangkan skema operasi serangan. Rudal taktis dikembangkan secara lokal.
“Kementerian Pertahanan Nasional telah menyetujui rencana untuk membuat brigade artileri di bawah komando operasi pasukan darat yang akan diresmikan pada bulan Oktober. Rencana tersebut akan dilaporkan ke Presiden Moon-Jae-di bulan depan sebagai bagian dari kebijakan ‘Defense Reform 2.0’,” kata sumber pertahanan Korea Selatan sebagaimana dilansir Defense News Senin 19 Maret 2018.
“Misi brigade ini fokus untuk menghancurkan senjata jarak jauh Korea Utara dengan lebih cepat dan efektif, jika konflik timbul”
Perkembangan tiga tahun dari rudal permukaan ke permukaan taktis yang dipandu GPS Korea selesai tahun lalu. Hanwha Corporation, produsen peluru kendali presisi, memimpin pengembangan dalam kemitraan dengan Badan Pembangunan Pertahanan yang didanai negara.
Rudal, dijuluki “pembunuh artileri,” memiliki jangkauan lebih dari 120 kilometer dan dapat mencapai target dengan akurasi 2 meter.
Sebanyak empat dapat diluncurkan hampir bersamaan dari landasan peluncuran tetap. Rudal-rudal itu dapat menembus bunker dan bangunan beton, dan menghancurkan target beberapa meter di bawah tanah.
“Sistem artileri jarak jauh Korea Utara yang dikerahkan di sepanjang perbatasan menimbulkan ancaman signifikan terhadap keamanan wilayah ibukota Korea Selatan,” kata pensiunan Letnan Jenderal Shin Won-sik, mantan direktur operasional Kepala Staf Gabungan.
“Brigade kontra-artileri diharapkan untuk memainkan peran kunci dalam menetralisasi kekuatan artileri jarak jauh Korea Utara, karena rudal permukaan ke permukaan baru mampu menghancurkan persembunyian pasukan artileri.”
Brigade artileri juga untuk mengoperasikan Sistem Roket Peluncur Ganda Chunmoo, yang dapat menembakkan tiga jenis amunisi: 130mm nonguided rockets; 227mm nonguided rockets; and 239mm guided rockets. Jangkauan masing-masing roket adalah 36 kilometer, 80 kilometer dan 160 kilometer, masing-masing.
Menurut Buku Putih Pertahanan 2016, Korea Utara memiliki sekitar 8.600 artileri ditarik dan self-propelled, serta 5.500 roket peluncuran ganda. Sebanyak 70% dari mereka ditempatkan di dekat perbatasan.
Korea Utara telah mengirimkan 340 senjata jarak jauh yang bisa menembak 15.000 putaran per jam di Seoul dan daerah metropolitan sekitarnya.