Jaga Situasi, Korea Selatan Takkan Berlebihan Sambut F-35A Pertama Mereka

Jaga Situasi, Korea Selatan Takkan Berlebihan Sambut F-35A Pertama Mereka

Korea Selatan mengubah rencana peluncuran pesawat tempur siluman F-35A pertama untuk Angkatan Udara mereka. Tidak akan ada upacara dan publikasi besar-besaran terhadap peristiwa penting tersebut.

Sumber pertahanan Korea Selatan sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Yonhap Minggu 18 Maret 2018 mengatakan Angkatan Udara berencana untuk mengirim Letnan Jenderal Lee Sung-yong, wakil kepala staf Angkatan Udara, ke acara yang akan diadakan di jalur perakitan perusahaan di Fort Worth, Texas, pada 28 Maret 2018 mendatang.

Padahal rencana sebelumnya Kepala Angkatan Udara Korea Selatan Jenderal Lee Wang-keun sendiri yang akan menghadiri acara tersebut.

Jeon Jei-guk, kepala Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), juga tidak hadir dalam upacara tersebut. DAPA juga membatalkan rencana untuk mengundang wartawan Korea Selatan untuk menghadiri upacara tersebut.

Seorang sumber mengatakan perubahan ini dilakukan untuk menjaga situasi yang sudah mulai dingin di Semenanjung Korea.

Seoul tampaknya tidak berusaha untuk menjaga jangan sampai publikasi kemunculan F-35 pertama mereka akan membuat Korea Utara menjadi curiga.

Terlabih saat ini para pemimpin Korea Selatan dan Korea Utara dijadwalkan mengadakan pertemuan tingkat tinggi bulan depan.

Presiden Amerika Donald Trump juga sepakat untuk duduk bersama pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada bulan Mei.

Situasi ini kontras dengan situasi panas dengan meningkatnya ketegangan militer tahun lalu. Untuk itu Seoul sangat berhati-hati menjaga suhu yang sudah menurun tersebut tidak naik kembali.

Namun Yonhap juga melaporkan, tidak adanya penyambutan besar pada F-35A pertama mereka juga karena ada dugaan kasus penyuapan dan korupsi sehubungan dengan kontrak dengan Lockheed di bawah pemerintahan sebelumnya Park Geun-hye. Pada 2014, Korea Selatan menandatangani kesepakatan untuk membeli 40 F-35A.