Senapan adalah alat yang dimaksudkan untuk mengatasi situasi hidup atau mati, jadi senapan yang dirancang atau dibuat dengan buruk tentu akan menjadi bahan olok-olokan dan tentu saja membahayakan pengguna.
Dunia senjata memiliki kenangan panjang tentang senjata api yang sangat buruk, banyak yang justru memberi nasib buruk pada tentara penggunanya. Berikut lima senjata terburuk yang pernah dibuat.
Chauchat Light Machine Gun
Diproduksi oleh perusahaan sepeda Gladiator, senapan mesin Chauchat Prancis adalah salah satu senjata otomatis pertama yang pernah diproduksi. Dibuat untuk tentara Prancis dan kemudian Amerika selama Perang Dunia I.
Chauchat terlihat seperti terbuat dari suku cadang sepeda, menggunakan banyak tabung logam yang hampir sama dengan yang ditemukan pada bingkai sepeda. Senjata itu hanya mampu menembak 300 putaran itupun dalam kondisi terbaik. Sementara semua tahu Perang Dunia I adalah pertempuran parit yang penuh dengan lumpur.
Hal ini menjadikan Chauchat banyak menderita. Bahkan senjata itu kerap melukai penembaknya sendiri terutama di mata atau pipi jika dipegang dengan tidak semestinya.
Terlepas dari kekurangannya, Chauchat tetap digunakan karena tidak ada yang bisa menggantikannya. Chauchat kemudian diganti di layanan Amerika dengan M1918 Browning Automatic Rifle yang lebih baik.
Nambu
Imperial Jepang, memang memiliki teknologi maju dalam membangun kekuatan laut dan udara, tetapi sepertinya berantakan di daerat. Salah satu senapan paling ergonomis yang pernah dibuat, Nambu dibeli secara pribadi oleh ribuan perwira Kekaisaran dan Angkatan Laut dan menjadi pistol tidak resmi militer Jepang.
Nambu sekilas mirip dengan Luger P-08 Jerman yang terkenal, dengan penambahan keamanan yang hanya bisa dioperasikan jika tangan pengguna benar-benar bebas. Double recoil springs seperti magazine spring yang untuk melepas magazine ketika kosong menjadi sangat sulit dan hampir tidak mungkin saat senjata api basah atau berminyak. Kartrid 8mm memiliki daya hambat yang sangat buruk dan tidak pernah digunakan dalam senjata lain.
Gewehr 41
Meskipun Jerman memulai perang dengan bolt action Karabiner 98k, karena perang membutuhkan senjata cepat, para insinyur Jerman bekerja cepat untuk mempersenjatai tentara. Salah satu hasilnya adalah Gewehr 41. Gewehr 41 mengadoposi gas gas awal, sistem operasi rotating-bolt rifle yang ada di M1 Garand.
Tetapi G41 mahal untuk diproduksi dan mesinnya rumit. Senjata itu menuntut perawatan yang konstan dan teliti. Senjata juga 2 kg lebih berat dibanding 98k, dan kurang seimbang. Meski senapan semi otomatis, magazine yang tak terpisahkan itu lamban disi, membatasi tingkat tembakan.
NEXT