Pasukan Amerika di Suriah Bersiap Menghadapi Serangan Besar dari Tentara Bayaran Rusia
US Army

Pasukan Amerika di Suriah Bersiap Menghadapi Serangan Besar dari Tentara Bayaran Rusia

Pasukan Amerika di Suriah bersiap menghadapi lebih banyak serangan Rusia setelah menghancurkan 300 tentara bayaran negara tersebut pada pertempuran Februari 2018 lalu.

Melaporkan dari tanah di Suriah, Richard Engel dari NBC News dan Kennet Werner berbicara kepada Brigadir. Jenderal Jonathan Braga, yang pasukannya mengalahkan pemerintah pro-Suriah saat menyeran sebuah posisi Amerika di dekat ladang minyak beberapa waktu lalu.

Pentagon mengatakan pasukan pro-Suriah, termasuk banyak tentara bayaran Rusia yang dipekerjakan oleh kontraktor militer swasta, melakukan “serangan yang tidak beralasan” terhadap posisi mereka dengan tembakan artileri.

Amerika menanggapinya dengan serangan udara dan tembakan artileri yang menurut sumber menghancurkan sebagian besar kolom pasukan dalam hitungan menit saja.

“Rangkaian artileri tersebut bisa saja mendarat dan membunuh orang Amerika, dan karena itulah kami terus mempersiapkan pertahanan kami,” kata Braga, yang memimpin operasi pimpinan Amerika melawan ISIS kepada NBC News.

Braga juga menegaskan bahwa banyak warga Rusia yang ikut dalam pertempuran tersebut, meskipun Kremlin membantahnya.

Namun, meski mendapat banyak kemenangan dan tidak ada korban di pihak Amerika, Braga mengatakan bahwa dia lebih peduli mengenai kemungkinan bentrokan lain di masa depan.

Setelah pertempuran besar-besaran tersebut, banyak orang Rusia yang dilaporkan bergabung dengan kontraktor militer swasta. Seorang pria yang mengaku merekrut orang-orang Rusia untuk bekerja sebagai kontraktor militer swasta mengatakan bahwa rekrutan yang sekarang telah bergabung untuk membalas dendam kepada Amerika, setelah pertempuran tersebut yang mengguncang kebanggaan nasional mereka.

Sekarang, menurut NBC News, pasukan yang pernah menyerang Amerika duduk hanya tiga mil jauhnya, dan Braga tidak nyaman dengan kondisi ini. “Saya tidak berpikir itu sehat untuk de-eskalasi.”

Akibatnya pasukan Braga mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan pertempuran di masa depan.

Rusia dituduh menggunakan kontraktor militer, atau warga negara Rusia tanpa seragam militer, untuk menyembunyikan korban perang sebenarnya. Taktik ini juga digunakan di tempat-tempat seperti Ukraina.

Tapi ketika tentara bayaran Rusia dihancurkan oleh kekuatan udara Amerika, mereka dilaporkan tidak memiliki persenjataan anti-pesawat terbang.

Tidak jelas bagaimana tentara bayaran Rusia dan pasukan pemerintah pro-Suriah berharap dapat berdiri melawan Amerika Serikat tanpa melibatkan militer Rusia yang sebenarnya, atau setidaknya senjata yang dapat menjatuhkan helikopter Apache apalagi jet tempur Amerika.