Turki mengumumkan bahwa tentara mereka bersama kelompok oposisi Free Syrian Army (FSA) telah menguasai kota, Afrin di Suriah Utara yang sebelumnya dikuasai Kurdi.
“Hari ini pukul 08.30 (06:30 GMT) unit FSA yang didukung oleh Angkatan Bersenjata Turki memasuki Afrin, mereka menguasai sepenuhnya kota tersebut, sebagian besar teroris melarikan diri, prajurit kami dan oposisi Suriah menguasai wilayah tersebut dan membersihkan perangkap bom yang ditinggalkan oleh mereka. Bendera [FSA] berkibar di sana, “kata Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan di kota Canakkale, Turki, seperti dikutip oleh penyiar NTV Minggu 18 Maret 2018.
Afrin şehir merkezine Türk Bayrağının çekilmesi. pic.twitter.com/oVEzkpk3y5
— TSK (@TSKGnkur) March 18, 2018
Dia menambahkan bahwa Ankara akan melakukan yang terbaik untuk memperbaiki infrastruktur di wilayah ini.
Kantor Berita Anadolu melaporkan serangan terakhir terhadap Afrin, yang berada di bawah kendali milisi Kurdi, diluncurkan pada Minggu 18 Maret 2018 pagi.
Sekretaris pers Erdogan, Ibrahim Kalin, sebelumnya telah menyatakan bahwa Turki belum akan mengembalikan kendali atas Afrin ke Damaskus.
Afrin şehir merkezinden ilk görüntüler. pic.twitter.com/DQdGzWSAmr
— TSK (@TSKGnkur) March 18, 2018
Pada tanggal 20 Januari, Ankara, bersama-sama dengan pasukan pembebasan Suriah meluncurkan Operation Olive Branch di Afrin untuk ‘membersihkan; perbatasan Suriah Turki dari ancaman teroris.
Turki menganggap Partai Persatuan Demokratik (PYD), sebuah partai politik Kurdi di Suriah utara, dan milisi Kurdi People’s Protection Units (YPG) memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dimasukkan dalam daftar teroris oleh Ankara.