Seorang pemimpin pemberontak Niger yang dikenal sebagai Tuareg mengklaim telah menemukan sebuah kendaraan Amerika yang digunakan saat mereka disergap di Tongo Tongo, Niger Oktober 2017 lalu dan menyebabkan empat pasukan Amerika terbunuh.
Fahad Ag Al Mahmoud, sekretaris jenderal kelompok pemberontak yang di Prancis dikenal dengan singkatan GATIA tersebut mengatakan kendaraan ditemukan di sisi perbatasan perbatasan Mali di gurun pasir, kata.
“Orang-orang kita sedang menggali kendaraan untuk difungsikan kembali,” katanya sebagaimana dilaporkan We Are The Mighty Kamis 15 Maret 2018.
Dia mengatakan tidak mungkin mengirim foto untuk mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengambil kendaraan tersebut, karena kurangnya internet di daerah perbatasan terpencil.
Empat tentara Amerika dan empat tentara Nigeria tewas pada 4 Oktober 2018, sekitar 120 mil (200 kilometer) utara Niamey, ibu kota Niger, saat mereka diserang oleh 100 kelompok bersenjata yang terkait dengan ISIS. Pasukan tersebut bepergian dengan kendaraan dan membawa senjata ringan serta peluncur granat berpeluncur roket. Dua tentara Amerika lainnya dan delapan pasukan Niger terluka.
Investigasi militer Amerika terhadap serangan Niger menyimpulkan bahwa tim tersebut tidak mendapat persetujuan komando senior untuk misi berisiko untuk menangkap seorang militan tingkat tinggi ISIS , meskipun tidak menunjukkan bahwa hal tersebut sebagai penyebab penyergapan yang mematikan.
Penyelidikan tersebut menemukan tidak ada satu titik kegagalan yang mengarah pada serangan tersebut. Penyelidikan juga tidak menarik kesimpulan apakah penduduk desa di Tongo Tongo, di mana tim tersebut berhenti untuk mendapatkan air dan pasokan, memberi tahu para ekstrimis tentang keberadaan pasukan Amerika di daerah tersebut.