Bisa Jadi Pukulan untuk Produsen Jet Tempur Asing, India Putuskan Beli 324 Tejas
Tejas

Bisa Jadi Pukulan untuk Produsen Jet Tempur Asing, India Putuskan Beli 324 Tejas

Angkatan Udara India (IAF) telah berkomitmen untuk membeli 324 pesawat tempur yang dikembangkan sendiri yakni Tejas. Dari jumlah itu 201 merupakan versi upgrade.

Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan milik negara (DRDO) milik India telah meminta pemerintah untuk memberikan tambahan dana sebesar US$ 123 juta untuk versi upgrade dari jet tempur Tejas, yang telah ditingkatkan dengan avionik modern.

“Sampai sekarang, kami telah menerima pesanan sekitar 123 pesawat dan juga Angkatan Udara berkomitmen untuk mengambil pesawat 201 lainnya,” Dr. S. Christopher, Kepala DRDO mengatakan di hadapan panel parlemen Kamis 15 Maret 2018.

Jika benar maka keputusan ini akan menjadi kabar buruk bagi sejumlah produsen pesawat tempur  seperti Lockheed Martin dan Saab, yang secara agresif mencoba memasarkan pesawat mereka F-16 dan Gripen-E ke India selama dua tahun terakhir.

Kementerian pertahanan India juga telah menginformasikan dalam panel parlemen tersebut atas nama angkatan bersenjata bahwa pesawat yang dikembangkan di dalam negeri kompatibel dengan persyaratan konflik India sekarang dan di masa depan.

“Tejas akan membentuk komponen penting dari sistem pertahanan udara yang layak secara efisien dan hemat biaya. Dengan fitur Final Operational Clearance (FOC) dari Air to Air refueling, rudal Derby dan Python terintegrasi, LCA diharapkan dapat menjadi superioritas udara yang sesungguhnya. senjata pertahanan udara.  Jet tempur, tangkas dan bisa bermanuver, ” kata kementerian pertahanan India di hadapan panel parlemen.

Sebelumnya pada tanggal 3 Maret, Menteri Pertahanan Nirmala Sitharaman telah memperjelas bahwa kementeriannya akan memberikan dorongan yang menentukan kepada Tejas untuk Angkatan Udara India.

“Ada rasa urgensi (untuk meningkatkan produksi Tejas), terlebih lagi karena kita harus menjualnya ke negara-negara lain,” kata Sitharaman pada 3 Maret.

Saat ini, Angkatan Udara India sedang berjuang untuk menemukan sumber keuangan guna memenuhi persyaratan jumlah pesawat terbang, sistem pertahanan udara dan aset penting lainnya karena kekurangan anggaran yang terus-menerus oleh Kementerian Keuangan India. Untuk tahun 2018-2019, diperkirakan US$ 17,61 miliar dibutuhkan oleh IAF untuk melakukan pembelian mendesak, sementara alokasi hanya US$ 10,1 miliar.

“Kekurangan dalam anggaran akan menyebabkan ketidakmampuan untuk mendapatkan suku cadang dan bahan bakar, yang juga akan berdampak pada pemeliharaan dan pelatihan armada dan kemampuan layanan. Selain itu, modernisasi akan menjadi tantangan,” kata seorang pejabat IAF kepada panel parlemen tersebut.