Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman mengatakan jika Iran mengembangkan senjata nuklir, maka negaranya akan segera mengikuti langkah tersebut.
“Arab Saudi tidak ingin memiliki bom nuklir, namun tanpa diragukan lagi, jika Iran mengembangkan bom nuklir, kami akan mengikutinya sesegera mungkin,” kata Pangeran Mohammed bin Salman kepada CBS dalam sebuah wawancara.
Pekan lalu, Komite Kuartet Menteri Arab, yang terdiri dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain, mengeluarkan sebuah pernyataan setelah sebuah pertemuan Liga Arab di Kairo, yang mengecam pengembangan program rudal balistik Iran.
Empat negara tersebut juga mengungkapkan keprihatinan atas apa yang digambarkannya sebagai kurangnya keseriusan Teheran mematuhi Rencana Aksi Komprehensif Bersama 2015 (JCPOA).
Iran, secara tegas menolak pernyataan yang disebut sebagai “sama sekali tidak berharga,” tersebut menambahkan bahwa keempat negara “harus tahu bahwa Iranophobia telah menjadi kebijakan yang gagal.”
Dua kekuatan utama Timur Tengah, Iran dan Arab Saudi, memiliki perselisihan mendalam mengenai sejumlah isu regional, termasuk konflik di Suriah dan Yaman. Pada 2016, Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran menyusul demonstrasi di depan tempat diplomatiknya di Teheran.
Baru-baru ini, Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut dua syarat untuk mencairkan hubungan kedua negara, dengan mengatakan bahwa Riyadh harus “menghentikan persahabatan yang salah arah dengan Israel dan pemboman Yaman yang tidak manusiawi.”